RANCAH POST – Jika anda sedang berkunjung ke daerah Jember tidak lengkap jika anda tak berkunjung ke Pantai Watu Ulo. Pantai ini terletak di desa Sumberejo, kecamatan Ambulu, sekitar 40 km di selatan Jember.
Nama Watu Ulo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti Batu Ular. Hal ini mengacu pada susunan batu, yang memanjang dari pesisir pantai ke lautan, yang berbentuk seperti badan ular. Karena keunikan bentuknya, susunan batu ini dianggap sebagai daya tarik terbesar dari Watu Ulo.
Susunan batu tersebut diyakini adalah potongan badan dari nogo rojo (ular raksasa yang menghuni Watu Ulo) yang dibunuh oleh Mursodo. Dahulu, saat Mursodo dan Raden Said (yang kemudian dikenal sebagai Sunan Kalijaga) sedang memancing di pinggir pantai.
Mereka kesulitan mendapatkan ikan di pantai itu karena ada nogo rojo yang tinggal di sana. Seharian memancing, mereka hanya bisa menemukan satu ikan. Namanya ikan Mina. Susah payah mendapatkan ikan, hasil tangkapan mereka ternyata dimakan oleh nogo rojo. Mursodo marah besar dan kemudian memotong tubuh nogo rojo jadi tiga bagian.
“Ini badannya yang di Watu Ulo, lalu kepalanya di Grajagan, Banyuwangi, dan ekornya entah ini benar atau salah ada di Pacitan,” terang Anshori.
Terlepas dari adanya kesan mistis yang melingkupi keberadaan pantai berpasir gelap ini, geliat industri wisata di pantai ini cukup subur. Wisatawan bisa menginap di hotel dan penginapan sederhana di sekitar pantai, serta memanjakan perut dengan mencicipi hidangan laut super lezat yang ditawarkan oleh warung-warung di pinggir pantai.
Sayangnya, wisatawan dilarang keras untuk berenang di pantai ini karena gelombangnya sangat kuat. Meski begitu, wisatawan tetap bisa menikmati keindahan pantai ini sembari berjalan atau duduk di tepi pantai. Jika pantai sedang surut, Anda bisa mencoba untuk menaiki susunan batu yang mirip ular di Watu Ulo, dan melihat akuarium alami yang berada di balik karang.
Di sekitar karang, Anda akan menemukan beberapa orang yang tampak sibuk meraba atau mencongkeli pinggiran karang. Mereka rupanya sedang mencari kerang atau bulu babi. Beberapa mengatakan bahwa jika hasilnya cukup banyak, mereka akan menjualnya, namun kalau sedikit akan dimakan sendiri.
Meski popularitas Watu Ulo telah meredup seiring dengan meningkatnya kunjungan ke Papuma, pantai ini tetap menjadi salah satu ikon wisata Jember yang patut untuk dikunjungi.