RANCAH POST – Rencana pemerintah untuk membangun kembali gedung bioskop Kenanga di Kota Banjar kian mengerucut. Kamis (7/11) digelar rapat koordinasi persiapan pembangunan tersebut di aula kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjar. Sejumlah pejabat dari instansi terkait tampak hadir, selain itu hadir pula pihak investor dari PT. Mega Bhakti Sarana.
“Secara prinsip pemerintah sudah siap, investor pun demikian, tinggal pelaksanaan saja. Untuk tahap pertama adalah investor memenuhi ketentuan perizinan,” kata Kepala Bappeda Banjar, Ir. Tommy Subagja, usai rapat. Pembangunan gedung bioskop itu direncanakan 2 lantai. Lantai atas terdapat bioskop 4 ruang theater lengkap dengan beragam sarana pendukungnya.
Kemudian di lantai bawah akan diisi oleh beragam counter-counter penjualan. Mulai dari foodcourt hingga counter pakaian. Rencananya gedung itu akan diberi nama Cineplek 21 Banjar Indah Plaza. “Sempat kami ajukan pendapat agar desain arsitekturnya tetap mempertahankan gaya art deco seperti saat ini. Tapi memang belum mendapatkan respon, pihak investor hanya mengatakan hendak melakukan kajian terlebih dahulu,” kata Tommy.
Ditempat terpisah, sejumlah pedagang kaki lima yang ditemui di sekitar eks bioskop Kenanga mengaku setuju jika bangunan yang kini tua dan kumuh itu dibangun kembali. “Ya mudah-mudahan dengan begitu kawasan ini semakin ramai, daripada sekarang tidak berguna seperti itu,” kata Syarif, salah seorang pedagang. Meski demikian dia mengaku cemas dengan adanya hal tersebut. Syarif berharap agar para pedagang kaki lima tidak digusur. “Pemerintah juga harus memikirkan nasib kami, jangan sampai setelah ada itu, kami diusir dari sini,” ujarnya.
“Tadi ketika rapat sudah kami lempar mengenai permasalahan PKL itu, jadi pihak investor pun siap memberi ruang kepada para pedagang di sekitar Jalan R. Hamara Effendi untuk bisa berjualan di dalam gedung. Hanya saja para pedagang itu mesti mengikuti dulu semacam pelatihan agar bisa mengetahui dan memenuhi standarisasi berjualan di dalam gedung,” kata Tommy.
“Ya nanti kan kita akan lakukan sosialisasi kepada para pedagang dan masyarakat sekitar, nah ketika itu kita akan pikirkan mengenai beragam masalah yang muncul sebagai dampak dari pembangunan tersebut,” kata Tommy. Yang paling penting menurut Tommy saat ini adalah, masyarakat harus memahami bahwa sudah saatnya Banjar memiliki kawasan tempat hiburan keluarga yang representatif dan bisa mendongkrak keramaian dan perekonomian masyarakat.
Via : kabar-priangan