Pernahkah Anda merasa perubahan mood yang cukup parah setelah melahirkan? Jika pernah, bisa jadi Anda sedang mengalami Baby Blues Syndrome atau Postpartum Distress Syndrome.

Apa sebenarnya Baby Blues Syndrome? Syndrome ini biasanya muncul pada wanita yang baru saja melahirkan. Saat mengalaminya, Anda akan merasa sedih berlebihan. Kondisi ini biasanya bertahan hingga beberapa minggu dan tidak bisa dianggap remeh.

Perubahan mood yang drastis ini bisa terjadi akibat adanya perubahan hormon, fisik, dan mental pasca melahirkan. Selain terjadi perubahan hormon tersebut, di saat yang bersamaan Anda juga dihadapkan oleh kehadiran sang buah hati. Hal ini tentunya bisa menimbulkan kekalutan emosional bagi para ibu baru. Jika Anda merasa hal ini cukup mengganggu, segeralah chat dokter untuk berkonsultasi.

Sebelum itu, Anda perlu mengenali ciri-ciri Baby Blues Syndrome yang mungkin terkadang sering tidak Anda sadari. Simak selengkapnya berikut ini.

1. Merasa cemas yang berlebihan

Rasa cemas seringkali muncul ketika kita sedang berada dkondisi yang tidak nyaman. Merasa cemas merupakan hal yang wajar untuk dialami seseorang. Pada ibu yang baru yang baru melahirkan, rasa cemas ini sering muncul secara belebihan.

Kondisi ini terjadi dikarenakan seorang ibu yang baru saja melahirkan dihadapkan oleh perubahan situasi dan kondisi dengan sangat cepat. Perubahan tersebut membuat Anda harus beradaptasi dengan cepat juga. Saat beradaptasi inilah Anda biasanya akan mengalami kecemasan berlebih.

2. Mudah tersinggung dan cepat marah

Adanya gejolak dalam diri yang mengharuskan Anda beradaptasi dengan cepat, membuat kondisi kesehatan mental Anda terganggu. Ini tentunya akan membuat Anda lebih mudah tersinggung dengan perkataan orang lain.

Jika Anda merasakan hal ini, bisa saja Anda sedang mengalami baby blues. Kondisi ini akan membuat Anda tidak dapat memikirkan dengan jernih tentang maksud dari perkataan orang lain.

3. Mood swings

Ibu hamil akan mengalami perubahan hormon. Begitupula saat ibu telah melahirkan. Akan terjadi lagi perubahan-perubahan hormon di dalam tubuh. Hal ini dapat memberikan pengaruh terhadap mood seseorang.

Biasanya mood swing ini terjadi saat minggu pertama setelah melahirkan. Namun, kondisi setiap orang bisa berbeda. Beberapa orang dapat mengalaminya beberapa minggu setelah melahirkan.

4. Sesitif terhadap kritik

Sensitifitas terhadap kritik ini berkaitan erat dengan perasaan mudah tersinggung yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sensitifitas ini hadir tentunya dikarenakan sang ibu harus beradaptasi dengan peran baru.

Sebagai ibu, tentunya ada banyak hal yang akan dipelajari. Bagaimana cara menggendong, menyusui, memandikannya, dan lain sebagainya. Tidak disadari bahwa terkadang muncul ucapan atau kritik dari sanak saudara terhadap Ibu yang baru melahirkan. Ini tentunya dapat mempengaruhi psikologis sang ibu.

5. Tidak memiliki napsu makan

Peran baru yang dihadapi oleh ibu yang melahirkan akan menyebabkan Ibu mengalami kelelahan baik secara fisik maupun psikologis. Kondisi ini bisa membuat sang ibu menjadi tidak napsu makan.

Hal tersebut harus diperhatikan, karena ibu yang baru saja melahirkan justru harus mendapatkan nutrisi yang baik untuk menyusui. Tidak terpenuhinya nutrisi harian ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari ASI itu sendiri.

6. Menangis tanpa sebab

Menangis tanpa sebab merupakan ciri-ciri baby blues yang sering terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Dalam kasus ini, terjadi perubahan suasana hati yang ekstrim sehingga membuat ibu seringkali menangis tanpa sebab.

7. Mudah lelah

Dari yang sebelumnya mengurus kebutuhan pribadi dan pasangan, setelah melahirkan, Anda akan merawat bayi yang masih membutuhkan perhatian lebih. Tak jarang Anda dan pasangan harus begadang untuk menyusui anak di malam hari.

Hal tersebut tentu saja dapat membuat Anda menjadi mudah lelah. Kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya sindrom baby blues.

8. Penurunan konsentrasi

Saat mengalami baby blues, secara tidak sadar Anda akan mengalami penurunan konsentrasi. Anda akan sering melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja.

Bahkan pada hal-hal kecil seperti lupa menaruh barang, atau lupa saat sudah menyelesaikan suatu pekerjaan. Penurunan konsentrasi ini bisa diakibatkan karena banyaknya pekerjaan yang harus Anda lakukan sebagai ibu dan juga kondisi psikologis yang masih terganggu pasca melahirkan.

9. Tidak sabaran

Baby blues syndrome juga dapat membuat Anda menjadi tidak sabaran. Anda akan merasakan perbedaannya apabila Anda sebelumnya merupakan orang yang penyabar.

10. Timbul perasaan bersalah

Kondisi ini juga menjadi salah satu tanda dari baby blues. Timbulnya perasaan seperti pada Ibu yang baru melahirkan harus diwaspadai. Hal tersebut dikarenakan apabila bertambah parah, sang ibu bisa saja sedang mengalami postpartum depression.

Postpartum depression merupakan kondisi yang mana memiliki tingkatan yang lebih berat dari baby blues syndrome. Ibu yang mengalami hal ini akan merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya, hingga keinginan tidak mau merawat anak tersebut.

Kondisi baby blues ini seringkali tidak disadari dan diremehkan bagi sebagian orang. Padahal, kondisi ini sangat perlu untuk diperhatikan. Tidak jarang terjadi kasus di mana ibu menyakiti anaknya atau ibu mengalmi depresi setelah melahirkan.

Dalam kondisi seperti ini, peran pasangan tentunya akan sangat membantu. Anda bisa komunikasikan perasaan yang dirasakan setelah melahirkan dengan pasangan dan memintanya untuk berbagi tugas dalam mengurus anak. Hal ini tentunya dapat meringankan sedikit pekerjaan Anda. Namun, perlu diperhatikan bahwa baby blues syndrome juga bisa terjadi pada sang ayah, lho.

Jika Anda merasakan gejala baby blues syndrome ini semakin mengganggu keseharian Anda, segeralah konsultasi bersama dokter atau psikolog. Adanya layanan online dapat memudahkan Anda untuk berkonsultasi dari rumah.

Share.

Leave A Reply