RANCAH POST – Hari ini (3/4/2019) secara resmi Kerajaan Brunei Darussalam memberlakukan hukuman rajam sampai mati bagi pelaku LGBT.
Negara yang kaya akan minyak itu tetap memberlakukan hukuman tersebut meski mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Hukuman yang menyasar pelaku hubungan seksual sesama jenis termasuk gay, lesbian, biseksual, dan transgender itu diklaim diadopsi dari syariat Islam yang dianut oleh negara tersebut.
Menurut laman Pemerintah Brunei Darussalam, hukuman itu secara resmi mencakup hukuman potong tangan bagi pelaku pencurian.
Meski demikian, banyak yang tidak yakin hukuman itu akan diimplementasikan dengan berani. Selain itu, akan menjadi tugas yang sulit untuk menemukan dokter di Brunei yang setuju memotong tangan.
“Sultan takut dengan Muslim ekstrem, jadi dia ingin menjaga segalanya agar sejalan. Itu tidak menjadikannya benar, namun ada alasannya,” kata orang dalam kerajaan kepada Fox News.
Ketika menuai kecaman dunia, Sultan Hasanal Bolkiah yang juga merangkap sebagai Perdana Menteri Brunei menyampaikan pembelaannya. Ia juga meminta semua pihak menghormati keputusan negaranya.
“Selain mencegah tindakan yang bertentangan dengan Islam, ini juga untuk menghormati dan melindungi hak-hak sah dari individu, masyarakat atau bangsa,” demikian bunyi pernyataan perdana menteri.
Komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Michelle Bachelet meminta supaya Brunei menghentikan hukuman tersebut.
Begitupun dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang menyatakan keprihatinan atas diberlakukannya hukuman rajam bagi LGBT tersebut.
“Sejumlah hukuman dalam UU tersebut sepertinya tidak konsisten dengan kewajiban hak asasi manusia internasional,” bunyi pernyataan departemen tersebut.
Sebelumnya, dengan adanya pemberlakuan hukuman rajam bagi orang yang berzina dan LGBT, aktor George Clooney menyerukan agar hotel-hotel milik Brunei diboikot.
BACA JUGA: Ketua MPR Zulkifli Hasan Sebut di DPR Ada Parpol Pendukung LGBT
“Ketika kita menginap atau makan di satu dari sembilan hotel tersebut, kita sudah memasukkan uang ke dalam saku orang yang memilih melempari batu dan mencambuk mati warga negaranya sendiri,” tulis Clooney di salah satu media.