RANCAH POST – Banjir menerjang negara bagian Kerala India. Hingga Jumat (17/8/2018) kemarin, korban tewas bertambah menjadi 324 orang.
Dilaporkan sebelumnya, jumlah korban yang meninggal dunia dalam banjir di India tersebut tercatat 164 orang.
Menurut Pinarayi Vijayan, Menteri Utama Kerala, banjir di Kerala merupakan banjir yang terburuk dalam kurun waktu 1 abad terakhir.
Sebagaimana diberitakan Channel News Asia, banjir Kerala India juga mengharuskan 223.139 orang mengungsi ke 1500 tempat pengungsian.
Masih dikatakan Vijayan, PM India Narendra Modi rencananya akan berkunjung ke Kerala. Vijayan pun meminta agar pihak militer meningkatkan bantuannya untuk mengatasi situasi.
“Saya meminta kepada menteri pertahana untun menambah jumlah helikopter,” ucap Vijayan.
Untuk lookasi banjir India yang paling parah, Vijayan berharap bisa mengerahkan lebih banyak helikopter.
“Di sejumlah wilayah, evakuasi melalui udara hanya opsi satu-satunya,” kata Vijayan.
Sebagaimana dihimpun, banjir di India itu sudah merendam Kerala semenjak 9 hari terakhir. Kerala sendiri dikenal sebagai daerah tujuan wisata, baik wisatawan lokal maupun asing.
Banjir di Kerala juga mengakibatkan bandara di Kota Kochi tak bisa beroperasi dan hingga 26 Agustus mendatang operasional bandara itu akan dihentikan.
Selain itu, semua lembaga pendidikan yang berada di 14 ditrik di Kerala terpaksa ditutup. Bencana banjir itu pun mengancam industri teh, karet, kopi, dan rempah-rempah.
Sementara itu sebagaimana dilansir AFP, masih banyak warga terjebak di dalam rumah mereka dalam bencana banjir tersebut.
“Jumlah warga yang terlantar sekitar 6.500 orang, kondisi di sejumlah distrik pun sangat suram,” kata pejabat manajemen bencana Kerala kepada AFP.
Adapun untuk menyelamatkan warga, tentara gabungan dengan jumlah sekitar 540 orang diterjunkan ke lokasi banjir di India tersebut.
BACA JUGA: Foto Menteri Shivraj Singh Chauhan Digendong Saat Banjir Jadi Bahan Cemoohan Warga
Tak hanya menyebabkan bangunan rusak, banjir di Kerala pun telah menghancurkan ruas jalan sepanjang 10.000 kilometer.