BERITA TASIKMALAYA, RANCAH POST – Seorang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar dikabarkan menjadi korban pelecehan seksual.
Bocah yang berusia 7 tahun tersebut menjadi korban pelecehan seksual dengan pelaku yang tak lain adalah gurunya sendiri.
Bocah perempuan yang tercatat sebagai siswi di salah satu SD di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat itu disebutkan dilecehkan oknum guru berinisial AP (35) pada 24 Januari 2018 di mushala sekolah.
Pihak keluarga mengetahui anaknya menjadi korban pelecehan seksual setelah korban menceritakan kejadian tersebut kepada kedua orangtuanya.
Senin (12/2/2018) lalu, orangtua korban kemudian melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya.
“Korban kami visum guna memastikan terjadi pelecehan seksual atau tidak,” ucap Ketua KPAI Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Rabu (14/2/2018) kemarin.
Diterangkan Ato, untuk memperkuat alat bukti, korban divisum sebanyak dua kali. Visum yang pertama dilakukan di puskesmas dan yang kedua dilakukan di rumah sakit SMC.
“Visum ulang dilakukan karena ditakutkan tidak valid,” ujar Ato, sebagaimana dilansir Republika.
Ato menyebutkan, menurut keterangan korban dan hasil penyelidikan, KPAI menduga kuat pelecehan seksual tersebut benar-benar terjadi.
Korban, lanjut Ato, tak hanya dicium pada bagian bibir, tapi juga dipegang pada bagian kemaluan.
“Kasus ini akan kami kawal terus. Kami juga mendapat bantuan dari rekan-rekan LBH GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Ato.
Sementara itu, dikatakan Ketua LBH GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Asep Abdul Rofiq, pihaknya akan mengawal kasus pelecehan seksual tersebut sampai tuntas.
“Menurut penilaian kami, kasus ini merupakan permasalahan serius yang harus diselesaikan secara hukum,” kata Asep.
BACA JUGA: Santriwati Ditelanjangi, Aksi Solidaritas Bakal Digelar di Tasikmalaya
Asep pun menyebutkan bahwa LBH GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya akan menjadi kuasa hukum korban. “Akan kami kawal hingga kasus ini tuntas,” pungkas Asep.