RANCAH POST – Beberapa hari terakhir, netizen sempat dihebohkan dengan viralnya surat hasil pengujian dari BBPOM Mataram, Nusa Tengara Barat, terhadap suplemen merk Viostin DS dan Enzyplex.
Netizen menjadi heboh karena produk tersebut kabarnya positif mengandung DNA Babi. Badan Pengawa Obat dan makanan pun kemudian memberikan penjelasan soal kabar tersebut.
Kasus ini menjadi viral manakala BPOM Palangkaraya menerima surat dari BPOM Mataram tentang dua merk suplemen makanan.
“Sampel produk dalam surat itu adalah Viostin DS produksi PT Pharos Indonesia dan Enzyplex yang diproduksi PT Medifarma Laboratories,” demikian keterangan BPOM melalui keterangan resminya, Rabu (31/1/2018).
Diketahui, hasil dari pengujian terhadap parameter DNA babi pada kedua suplemen makanan tersebut menunjukkan adanya kandungan DNA babi.
“Produksi tersebut postif mengandung DNA babi,” kata BPOM.
Berikut penjelasan resmi BPOM sebagaimana dikutip Rancah Post.
PENJELASAN BADAN POM RI
Tentang
VIRALNYA SURAT INTERNAL
HASIL PENGUJIAN SAMPEL SUPLEMEN MAKANAN
Sehubungan dengan viralnya surat dari Balai Besar POM di Mataram kepada Balai POM di Palangka Raya tentang Hasil Pengujian Sampel Uji Rujuk Suplemen Makanan Viostin DS dan Enzyplex tablet, Badan POM RI perlu memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Sampel produk yang tertera dalam surat tersebut adalah Viostin DS produksi PT. Pharos Indonesia dengan nomor izin edar (NIE) POM SD.051523771 nomor bets BN C6K994H, dan Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101.
2. Berdasarkan hasil pengawasan terhadap produk yang beredar di pasaran (post-market vigilance) melalui pengambilan contoh dan pengujian terhadap parameter DNA babi, ditemukan bahwa produk di atas terbukti positif mengandung DNA Babi.
3. Badan POM RI telah menginstruksikan PT. Pharos Indonesia dan PT Medifarma Laboratories untuk menghentikan produksi dan/atau distribusi produk dengan nomor bets tersebut.
4. PT. Pharos Indonesia telah menarik seluruh produk Viostin DS dengan NIE dan nomor bets tersebut dari pasaran, serta menghentikan produksi produk Viostin DS.
PT Medifarma Laboratories telah menarik seluruh produk Enzyplex tablet dengan NIE dan nomor bets tersebut dari pasaran.
5. Sebagai langkah antisipasi dan perlindungan konsumen, Badan POM RI menginstruksikan Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia untuk terus memantau dan melakukan penarikan produk yang tidak memenuhi ketentuan, termasuk yang terdeteksi positif (+) mengandung DNA babi, namun tidak mencantumkan peringatan “MENGANDUNG BABI”.
Badan POM RI secara rutin melakukan pengawasan terhadap keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk dengan pengambilan sampel produk beredar, pengujian di laboratorium, serta tindak lanjut hasil pengawasan.
Masyarakat dihimbau untuk tidak resah dengan beredarnya surat ini. Jika memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Center HALO BPOM di nomor telp. 1-500-533, SMS 0-8121-9999-533, email halobpom@pom.go.id, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: AWAS Ada Samyang Mengandung Babi, Muslim Wajib Tahu!
Jakarta, 30 Januari 2018
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan POM RI