RANCAH POST – Otoritas Arab Saudi melaporkan bahwa ibu kota negara tersebut, Riyadh, telah diserang dengan sebuah rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman.
Meski demikian, rudal tersebut berhasil dicegat dan diledakkan di wilayah udara Riyadh sebelum sampai ke daratan.
Sebagaimana dilansir BBC, Minggu (5/11/2017), puing-puing rudal yang berhasil dicegat itu berserakan di Bandara Riyadh. Keterangan ini sebagaimana disampaikan pejabat Arab Saudi ke kantor berita Saudi Press Agency.
Berdasarkan keterangan saksi mata, puing rudal terlihat di area parkir bandara. Dari keterangan saksi mata lainnya, mereka bisa merasakan guncangan pada jendela rumah yang kemudian diikuti dengan ledakan keras dan deru suara pesawat yang terbang rendah pada Sabtu malam.
BACA JUGA: Kota Suci Mekah Jadi Sasaran Rudal Balistik Pemberontak Houthi
“Puing-puing rudal berserakan di daerah yang tak berpenghuni tak jauh dari bandara, tak ada korban dalam kejadian itu,” ujar juru bicara koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, Turki Al- Maliki.
Adapun dari keterangan otoritas penerbangan sipil, insiden serangan rudal ke Riyadh tersebut tak membuat trafik penerbangan terganggu.
Diduga kuat rudal tersebut ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman. Kelompok pemberontak itu kemudian menyatakan bertanggung jawab atas serangan ke ibu kota Arab Saudi Riyadh itu.
Mengutip laporan Al-Jazeera, dari pernyataan juru bicara pemberontak Houthi, rudal yang ditembakkan tersebut merupakan rudal Burkan 2-H jenis Scud yang memiliki jangkauan hingga 800 km.
“Ibu kota yang negaranya menembaki dan menjadikan warga sipil sebagai target tidak akan lolos dari serangan rudal kami,” kata juru bicara pemberontak Houthi.
Serangan rudal ke Arab Saudi yang dilancarkan pemberontak Houthi bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pada bulan Mei, sebuah rudal ditembakkan dari jarak 200 km menjelang kedatangan Presiden AS Donald Trump.