RANCAH POST – Di Benua Biru, Eropa, tepatnya di Jerman, sebuah masjid yang diberi nama Masjid Ibn Rushd-Goethe dibuka untuk kali pertama beberapa waktu silam, Jumat (16/6/2017).
Bila di kebanyakan masjid yang menjadi imam adalah laki-laki, di masjid ini perempuan bisa menjadi imam. Bahkan laki-laki dan perempuan bisa shalat dalam saf yang sama.
Namun rencananya, masjid ini akan dibuka hanya ketika shalat Jumat saja. Untuk shalat 5 waktu, masjid ini akan buka dalam beberapa pekan yang akan datang.
Syeran Ates, aktivis perempuan keturunan Turki sekaligus pendiri masjid kepada surat kabar Der Spiegel menyatakan, siapa saja yang masuk ke masjid ini akan disambut tanpa prasangka, baik itu syiah, sunni, LGBT, laki-laki maupun perempuan.
BACA JUGA: Disebutkan Terkait Hizbut Tahrir, Imam Masjid Mundhir Abdallah Serukan Pembunuhan Yahudi
Syeran Ates sendiri pindah ke Turki semasa kanak-kanak dan ia turut membantu pemerintah dalam hal integrasi Muslim di Jerman.
Nama masjid Ibn Rushd-Goethe itu sendiri terinspirasi dari nama seorang akademisi Islam abad ke-12 dari Andalusia, Ibn Rushd dan penulis drama Jerman, Johann Wolfgang von Goethe.
Sementara itu, di Cape Town Afrika Selatan, sebuah masjid resmi dibuka 3 tahun silam, Jumat (20/9).
Masjid yang dibuka resmi dengan pelaksanaan shalat Jumat itu disebut masjid ‘terbuka’ untuk kaum gay atau homoseksual.
Namun masjid yang diinisiasi oleh Direktur the Muslim Educational Centre of Oxford, Dr Taj Hargey tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan jamaah.
Jamaah yang tidak setuju dengan masjid itu menangis dan mereka akan menunggu bantuan untuk menghentikan aksi Hargey tersebut.