RANCAH POST – Mundhir Abdallah, seorang imam masjid di Copenhagen Denmark membuat publik marah dengan khutbahnya. Abdallah menyerukan pembunuhan orang Yahudi.
Tak hanya itu saja, Abdallah juga dalam pantauan kepolisian setempat lantaran dituding mempromosikan pembentukan khilafah.
Abdallah menyampaikan khutbah tersebut di Masjid Al-Faruq, di lingkungan Norrebro, salah satu wilayah di pinggiran Copenhagen pada 31 Maret 2017 silam.
BACA JUGA: Kapolri Bicara Pembubaran FPI dan HTI
Usai isi khutbahnya menyebar pada 7 Mei 2017 lalau melalui video yang diunggah ke YouTube dan Facebook, Mundhir Abdallah kemudian dilaporkan ke polisi karena memicu keresahan publik, khususnya warga Yahudi.
Dalam khutbanya itu, Mundhir Abdallah mengutip sebuah hadits tentang kiamat. Disebutkan olehnya, kiamat tak akan muncul kecuali orang-orang memerangi Yahudi.
Masih dikatakannya, khilafah di bawah Islam akan membuat umat Islam bersatu dan akan membebaskan Masjid Al-Aqsa yang dikuasai zionis Israel yang disebutnya sebagai ‘kotoran’.
Menanggapi isi khutbah Mundhir Abdallah, Menteri Imigrasi dan Integrasi Denmark, Inger Stojberg menuturkan bahwa khutbah itu ‘mengerikan’.
“Itu tidak bisa diterima oleh akal, mengerikan, dan tidak demokratis. Kita tidak bisa dan tak boleh menerima ini,” kata Inger.
Sementara itu, Dan Rosenberg Asmussen, Ketua Komunitas Yahudi di Denmark mengungkapkan, usai dirinya menerima terjemahan isi khutbah tersebut, ia menganggapnya sebagai materi anti semit.
Kami khawatir orang-orang yang lemah dan mudah dipengaruhi, mungkin menganggap khotbah semacam ini sebagai seruan yang jelas untuk melakukan kekerasan dan teror terhadap orang-orang Yahudi.
Sementara itu, surat kabar Politiken memberikan laporan bahwa Mundhir Abdallah memiliki keterkaitan dengan Hizbut Tahrir yang dikenal sebagai kelompok yang menyerukan berdirinya khilafah Islam di sejumlah negara.