RANCAH POST – Rekaman video pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara beredar di salah satu situs berbagi video. Video pembunuhan Kim Jong Nam tersebut diduga berasal dari rekaman sejumlah kamera pengawas di KLIA (Kuala Lumpur International Airport).
Sebagaimana dilansir New Straits Times, Senin, 20 Februari 2017, dalam rekaman video tersebut terlihat seorang lelaki yang diduga sebagai sosok Jong Nam yang tengah berjalan di bandara tersebut.
Sesampainya di pintu masuk lobi keberangkatan, sosok tersebut terlihat berhenti untuk melihat jadwal penerbangan.
Usai melihat jadwal penerbangan, pria yang disebutkan sebagai Kim Jong Nam itu nampak bergerak menuju konter self check-in.
Sesaat kemudian terlihat satu orang yang mendekat di hadapan Jong Nam.
Sementara satu orang lainnya dengan sigap berada di belakang Jong Nam.
Tak lama, orang yang berada di belakang Kim Jong Nam itu seperti menempelkan tangannya dari belakang ke wajah korban dengan cepat.
Usai melancarkan aksinya, kedua pelaku dengan terburu-buru meninggalkan lokasi dengan cepat seolah-olah sudah memperhitungkan semuanya.
Masih dalam rekaman itu, Kim Jong Nam kemudian mendatangi meja informasi dan mencari bantuan seraya mendekati seseorang yang mengenakan seragam merah.
Oleh orang berseragam merah itu, Jong Nam diajak ke anggota polisi yang kemudian mendampinginya menuju klinik bandara.
Hanya saja rekaman tidak memperlihatkan bagaimana kondisi Kim Jong Nam saat berada di klinik. Jong Nam kemudian dikabarkan tewas ketika dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, Kepolisian Malaysia disebutkan sudah menahan seorang wanita yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut. Informasi menyebutkan, satu dari dua wanita yang disebutkan terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam merupakan WNI.
“Tersangka teridentifikasi dari kamera pengawas bandara. Berdasarkan paspornya, tersangka diidentifikasi sebagai perempuan bernama Siti Aisyah, usai 25 tahun, berasal dari Serang, Indonesia,” ujar Inspektur Jenderal IGP Khalid Abu Bakar, Kamis, 16 Februari 2017.