BERITA BANJAR, RANCAH POST – Tingginya minat masyarakat Kota Banjar untuk meminjam uang dengan cara cepat dan mudah membuat bisnis rentenir marak. Koperasi pun digunakan sebagai kedok oleh para ‘lintah darat’ tersebut.
Dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi dari kisaran 10 sampai 30 persen, para rentenir ini menyasar dan siap menjebak para pedagang kecil yang kesulitan atau kekurangan modal usaha. Wiwi (28) misalnya, salah seorang pedagang di Jalan Siliwangi Kota Banjar Jawa Barat. Dari pengakuannya, dirinya terpaksa meminjam modal kepada rentenir lantaran proses peminjaman modalnya tidak sulit.
Sementara itu, Teguh Gunawan, salah seorang aktivis menyebutkan bahwa rentenir bagi ‘wong cilik’ adalah dewa penyelamat. Di saat mereka membutuhkan dana, mereka bisa dengan meudah meminjam modal meski bunganya sangat tinggi.
“Hal ini tentu saja meresahkan. Namun apa daya, pemerintah sendiri belum mampu mengendalikan dan mengganti praktek rentenir ini. Jadi bisnis ini akan tetap ada di kehidupan masyarakat kecil,” ucap Teguh, dilansir Harapan Rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Selasa (6/9/2016) kemarin, Yadi Suryadi Praja, Kasi Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Banjar Jawa Barat mengungkapkan, pemerintah tak bisa menghalangi praktek tersebut lantaran tak dipungkiri masyarakat sendiri membutuhkannya. Dengan demikian praktek itupun menjadi marak.
Rentenir bisa ditanggulangi kalau kondisi ekonomi masyarakat kuat. Karena kebanyakan rentenir bergerak ke masyarakat yang ekonominya lemah. Ekonomi yang lemah bisa dikuatkan dengan pembinaan masyarakat untuk bisa berproduktif.