RANCAH POST – Dihadapan para pendukungnya yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa, Nigel Farage, Pemimpin Partai Independen Inggris (UKIP), mengangakat kedua tanganya dan meneriakan ‘independence day! menyambut hasil referendum Brexit.
Baik bagi warga Inggris itu sendir maupun Uni Eropa, Jum’at (24/6/2016) kemarin merupakan hari yang bersejarah. Setelah bergabung dengan Uni Eropa selama 43 tahun, melalui Brexit yang digelar pada 23 Juni 2016 menghasil referendum bahwa Inggris keluar dari Uni Eropa.
Dari 75 persen suara yang masuk dari 30 juta pemilih, persentase memperlihatkan bahaw Brexit pada posisi 52 persen dari pada ‘Remain’ (kelompok yang menginginkan agar Inggris tidak keluar dari Uni Eropa, red). Inggris sendiri merupakan negara pertama yang menggelar referendum Brexit dengan hasil yang menyatakan Inggris akhirnya keluar dari Uni Eropa.
Atas hasil referendum tersebut, David Cameron yang tak lain merupakan Perdana Menteri Inggris menyatakannya akan mundur dari jabatannya pada Oktober mendatang.
“Saya berpikir bahwa saya sudah tidak tepat lagi memimpin dan membawa negara kita pada tujuan selanjutnya,” kata David Cameron, yang juga berasal dari kubu yang menolak Inggris keluar dari Uni Eropa, sebagaimana dilansir Reuters, Jum’at (24/6/2016).
Dalam berbagai polling, disebutkan bahwa kubu ‘Remain’ mengungguli kubu yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa. Namun hasil berkata lain, kubu ‘Remain’ hanya memperoleh suara 48 persen dan kubu Brexit memperoleh suara sebanyak 52 persen.
Bagi David Cameron, kemenangan kubu yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa merupakan hal yang memalukan. Pasalnya, Cameronlah yang menyerukan sendiri referendum tersebut pada 2013 silam.