RANCAH POST – 2015 silam, tepatnya bulan Oktober, salah satu raksasa majalah pria dewasa Playboy memutuskan tidak akan lagi menampilkan model perempuan bugil setelah 62 tahun beredar.
Tak ingin seperti FHM, majalah pria dewasa lainnya yang lebih memilih beralih ke dunia digital, majalah Playboy tetap bertahan dengan konsep majalah. Namun kini mereka melakukan perubahan yang signifikan, yaitu dengan tidak memajang foto model-modelnya yang seksi tanpa balutan benang sehelai pun.
langkah ini diambil majalah Playboy sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensinya di dunia media cetak. Jadi sebagai gantinya, tampilan majalah Playboy akan lebih ‘sopan’ namun tetap berseni.
Tampilan majalah Playboy yang cenderung lebih ‘sopan’ tersebut terbukti dari sampul edisi pertama yang akan terbit Maret mendatang. Dalam edisi ini, Playboy menggaet seoran wanita muda berusia 20 tahun, Sarah McDaniel, selebgram cantik yang memilik warna bola mata berbeda (heterochromia, red). Dengan ekspresi sedang selfie dalam balutan bikini, konsepnya terlihat mengikuti tren dan terlihat seperti foto selfie yang dilakukan oleh gadis kebanyakan.
Sebagaimana dikatakan CEO Playboy, Scott Flanders, dengan tampilan baru ini, Hugh Hefner, sang pemilik majalah Playboy mengaku tidak keberatan. Dengan tampilan ini, ia berharap majalah Playboy bisa bersaing dengan Vanity Fair bukan dengan Maxim atau GQ yang memang selama ini menjadi saingannya.
“Ini yang dia (Hugh Hefner, red) inginkan selama ini,” ucap Flanders.
Flanders sendiri merasa yakin dan tetap optimis meski beberapa pengiklan langganan dan orang-orang tidak begitu senang dengan tampilan baru majalah Playboy tersebut.