RANCAH POST – Hujatan terus berdatangan kepada calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, setelah melontarkan pernyataan kontroversial melarang warga muslim masuk ke Amerika Serikat. Bukan cuma dari warga muslim, hujatan tersebut juga dilontarkan oleh sejumlah petinggi negara Prancis, Inggris dan Kanada.
Menurut laman AFP dan Reuters, Rabu (09/12/2015), PM Prancis Manuel Valls mengomentari pernyataan Donald Trump via akun Twitternya. Manuel katakan, “Trump, sama seperti yang lain, menebar rasa benci dan informasi yang salah.”
Kecaman lain juga dari PM Inggris David Cameron, ia sangat tidak sepakat dengan perkataan Trump yang melarang warga muslim untuk masuk ke wilayah AS. Melalui juru bicaranya, David katakan, “Itu sama saja dengan memecah belah, tidak akan membantu dan jelas salah.”
Sementara Menlu Kanada Stephane Dion juga mengecam keras perkataan Donald Trump dan menyebutnya sebagai pernyataan anti-muslim. Padahal biasanya Kanada jarang sekali memberikan komentar seputar pemilihan umum kepada negara tetangganya tersebut.
Komentar pedas lainnya juga dikatakan oleh sesama politikus Republik, Senator Lindsery Graham, ia mengatakan bahwa Trump sebagai ‘ISIL/ISIS man of the year’. Menurutnya, Donald Trump hanya sukses mempromosikan ideologi radikal ala ISIS.
Komentar lainnya juga datang dari Walikota Saint Petersburg, Rick Kriseman yang juga berasal dari Partai Demokrat. Rick katakan, “Saya di sini melarang Donald Trump untuk masuk ke daerah St Petersburg hingga kami memahami ancaman bahaya yang diberikan oleh Trump.”
Sebelumnya, Donald Trump menyatakan, ada semacam kebencian dari warga Muslim di seluruh dunia terhadap Amerika Serikat. Penolakan terhadap mereka merupakan hal yang sangat sentral demi mencegah terjadinya serangan terorisme.