RANCAH POST – Berita bubarnya skuad Persib Bandung menjadikan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil merasa kecewa. Bukan karena statusnya sebagai Wali Kota, akan tetapi pria yang kerap dipanggil Kang Emil itu mengaku sebagai bobotoh dirinya tak dapat menonton lagi tim kesayangannya bertanding.
“Saya sangat menyayangkan, Persib sampai bubar. Tapi ya mau bagaimana lagi,” kata Emil, Jumat (3/7/2015).
Kang Emil mengutarakan bahwa pembubaran skuad Maung Bandung tak dapat diantisipasi, terlebih pasca tak adanya kompetisi karena pembekuan PSSI oleh Kemenpora dan ben dari FIFA.
Walikota yang selalu aktif di medsos itu menambahkan dalam setiap pertandingan terdapat perputaran ekonomi yang sangat besar. Bukan hanya seluruh pemain, klub, manajemen namun sponsor dan masyarakat terlibat secara langsung.
“Karena setiap pertandingan terdapat perputaran ekonomi, jadi yang kena dampak bukan hanya pemain bola saja. Penjual kaos, penjual makanan juga kena,” ujarnya.
Ditanya perihal wacana Wali Kota Cup, Emil kini masih menimbang wacana tersebut karena terkendala masalah dana. Bila terdapat sponsor yang siap mendanai Wali Kota Cup, dirinya bakal mendukung sepenuhnya.
“Kecuali ada sponsor yang bisa, hayu kita ramaikan,” ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya Persib Bandung resmi dibubarkan usai manajemen memutuskan kontrak seluruh pemainnya. Ini dampak tak adanya kompetisi karena konflik sepakbola Indonesia yang berdampak sanksi FIFA.
Sesungguhnya keputusan ini begitu disayangkan. Sebab semua pemain berstatus bebas transfer dan sewaktu-waktu dapat direkrut klub lain. Padahal skuad sekarang mayoritas adalah pemain yang mengantar Persib juara ISL 2014.
Salah satu Direktur PT. PBB, Risha mengungkapkan pemutusan kontrak sendiri sudah dilakukan sejak 15 Mei lalu. Ini sesuai dengan klausa yang terdapat dalam kontrak yakni ketika tak ada kompetisi maka kerjasama diantara kedua belah pihak sudah berakhir.
Risha mengaku sampai saat ini manajemen PT. PBB masih menunggu kondisi sepakbola tanah air termasuk bergulirnya kompetisi atau turnamen guna kelangsungan klub.