RANCAH POST – Terhentinya kompetisi sepakbola Indonesia karena sanksi FIFA, tak cuma menjadikan pemain loka pergi dari Indonesia. Melainkan juga sejumlah pelatih berhasrat keluar dari tanah air guna mempertahankan profesinya sebagai pelaku industri sepakbola

Salah satunya, juru taktik Persib Bandung, Djajang Nurjaman. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu, mengungkapkan ingin melanjtkan karier kepelatihannya di luar negeri. Hal itu dilakukannya usai tak ada kejelasan perihal kompetisi di Indonesia setelah status Force Majeur yang diputuskan PSSI.

Terlebih lagi, rencana kompetisi yang diwacanakan Kemenpora tidak kunjung terlaksana.

“Dengan situasi seperti ini tidak menutup kemungkinan saya pilih melatih di liga luar,” jelas pelatih yang sukses membawa Persib juara Liga Super Indonesia 2014 lalu, Rabu (24/6/2015).

Namun, niat pelatih yang pernah menukangi Pelita Jaya itu terganjal lisensi kepelatihan. Ungkap Djanur minimal dirinya mesti segera menaikan lisensinya yang kala ini masih berlisensi B. Kalau dirinya hanya bermodal lisensi B AFC, tentunya ia akan menghadapi kesulitan ke depannya.

Hal itu terbukti saat Persib Bandung mesti menjalani kompetisi di level Asia, yakni Piala AFC 2015 lalu. Djanur terpaksa mesti diganti oleh Emral Abus selaku pelatih yang memiliki lisensi A untuk mengarsiteki skuad kebanggaan masyarakat Jawa Barat saat itu.

Meski begitu, Djanur mengaku pernah memperoleh tawaran melatih klub sepakbola di luar negeri. Tanpa mengatakan nama klubnya itu, Djanur kontan menolak tawaran tersebut. Sebab pria kelahiran Majalengka itu hanya mau fokus menangani Maung Bandung.

Disamping itu, dia juga mau merampungkan lisensi kepelatihannya. Sehingga andai suatu saat memang mesti hengkang dari Indonesia, maka dirinya telah siap berkarir di luar Indonesia. Sebelumya, salah satu skuad asuhan Djanur sendiri, Ahmad Jufriyanto berkeinginan meninggalkan tanah air.

Share.

Leave A Reply