Berita Tasikmalaya, RANCAH POST – Jengkol (Malaysia: Jering, Myanmar: da nyin thee, Thailand: luk-nieng/luk-neang), adalah tumbuhan khas yang ada di Asia Tenggara yang di Indonesia sering dikonsumsi sebagai bahan makanan atau sebagai lalapan.
Jengkol yang dikenal orang Sunda sebagai ati maung (hati macan) adalah makanan yang disukai sekaligus juga dibenci. Aromanya kadang membuat sebagian orang tidak nyaman, aroma tidak sedap sering kali terasa dari bau mulut dan bau urin. Tapi terlepas dari itu semua, Jengkol ternyata mempunyai banyak manfaat bagi orang yang terkena Diabetes, Jengkol juga baik untuk Ibu hamil dan kesehatan Jantung.
Tapi enaknya Jengkol tak seenak harganya, di salah satu Pasar yang ada di Tasikmalaya, harga jengkol kini selangit, dari harga normal Rp. 6.000,-/kg, kini harga Jengkol menjadi Rp. 48.000,-/kg. Rupanya tingginya harga Jengkol di Tasikmalaya ini disebabkan langkanya Jengkol yang biasa dipasok dari Tasikmalaya, sehingga Pedagang mendapatkan Jengkol dari Kalimantan dan Sumatera.
Ika Sartika (45 tahun), Pedagang Jengkol di Pasar Singaparna Tasikmalaya membenarkan selangitnya harga Jengkol ini. Dari penuturan Ika, diketahui mahalnya harga Jengkol disebabkan kosongnya pasokan Jengkol yang biasa dikirim dari beberapa daerah di Tasikmalaya seperti Puspahiang, Sodonghilir, Taraju, dan dari Cikeusal Tasikmalaya.
“Di Singaparna Jengkol memang sedang langka, jadi harganya naik,” ujar Ika, sabtu (23/5/2015)..
Seorang Pembeli, Juju Juhara (48 tahun), mengaku kecewa dengan dengan naiknya harga Jengkol di pasaran.
“Padahal Saya dan keluarga biasa mengkonsumsinya di rumah. Karena harganya mahal, terpaksa memilih terong atau mentimun sebagai lalapan,” tuturnya.
Meskipun demikian, Juju mengakui meski Jengkol dari luar Tasikmalaya mahal tapi kualitasnya sangat baik.
“Kalau Jengkol dari Tasikmalaya suka ada Ulatnya,” tandas Juju.