RANCAH POST – Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan berita yang menyeret seorang mahasiswi yang berinisial RA, mahasiswi salah satu jurusan Perbandingan Mazhab dan hukum di salah satu Universitas di Bandung ini tersandung kasus foto-foto dirinya yang beredar tanpa sehelai benang pun.
Sejatinya dengan adanya media sosial yang sedang trend sekarang ini membawa dampak positif bagi siapa saja yang menggunakannya. Tidak dapat dipungkiri media sosial tersebut memberi andil yang begitu besar dan bermanfaat. Dengan media sosial kita bisa bersilaturahim, melakukan bisnis, memberikan informasi inspiratif dan penting, bahkan memberikan kritikan pada pemerintah.
Berkembangnya teknologi informasi di era globalisasi sekarang ini semakin membuat dunia maya semakin ramai dikunjungi. Media jejaring sosial semisal Facebook, Twitter, Path, dan yang lainnya tak pernah sepi pengunjung sebab pemilik akun akan terus mengakses media sosial tersebut. Begitu juga dengan situs chatting seperti Skype atau Yahoo Messenger atau situs blogging seperti Blogger dan WordPress.
BACA JUGA : Fenomena Berdo’a di Media Sosial dalam Pandangan Islam
Maraknya fenomena media sosial ini pada akhirnya memunculkan banyak masalah, salah satu masalah yang ditemui adalah banyaknya akun di media sosial yang menampilkan foto-foto yang menampakkan aurat bahkan memperlihatkan foto-foto yang mengandung unsur pornografi. Facebook salah satunya, tidak sedikit orang yang memperlihatkan auratnya.
Memang melihat aurat secara tidak langsung berbeda dengan melihat aurat secara langsung. Akan tetapi dampak yang ditimbulkan hampir sama. Orang yang melihat gambar aurat mungkin saja akan tergoda untuk melakukan perbuatan zina.
[blockquote right=”pull-right” cite=”QS. Al-Isra : 32″]Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.[/blockquote]
Memperlihatkan atau memberi kesempatan kepada orang lain untuk melihat aurat kita sama saja dengan menjerumuskan orang lain pada zina. Dan tidak sepantasnya seorang muslim memberi kesempatan kepada orang lain untuk melakukan kemaksiatan.
Selayaknya sebagai seorang muslim yang baik dan taat agar berhenti dalam memperlihatkan gambar-gambar atau foto-foto yang mengumbar aurat, karena hal tersebut dapat merusak mental generasi muda. Sedikitnya ada tiga dosa yang tanpa disadari telah dilakukan dengan memperlihatkan aurat kita dalam media sosial.
- Dosa karena memperlihatkan aurat. Sudah jelas memperlihatkan aurat ini merupakan dosa besar. Menutup aurat dalam Islam adalah hal yang mutlak dan sangat jelas hukumnya.
- Dosa karena mengundang orang lain berbuat dosa.
- Dosa karena memamerkan perbuatan dosanya. Memasang gambar atau foto yang memperlihatkan aurat berarti memamerkan perbuatan dosanya.
Memperlihatkan aurat pada media sosial bukanlah hal yang bisa kita anggap sepele. Bahkan ada yang mengatakan kalau memperlihatkan aurat dalam media sosial sama dengan melakukan dosa selama 24 jam penuh. Dosa tersebut akan dicatat oleh Malaikat selama ada yang melihat foto yang memperlihatkan aurat tersebut, sekalipun kita tidak sedang mengakses akun media sosial milik kita sendiri.
Bahkan yang paling dikhawatirkan adalah dosa memperlihatkan aurat dalam media sosial tersebut menjadi dosa warisan ketika seseorang meninggal dunia nantinya yang tidak akan berhenti dosa tersebut selama gambar atau foto yang ada dalam media sosial tersebut tidak kita hapus. Naudzubillah.