RANCAH POST – Produsen mobil mewah Mercedes Benz, memberi pernyataan bahwa mereka akan patuhi peraturan mengenai emisi kendaraan yang sebentar lagi diterapkan di Eropa dan AS. Untuk menyiasatinya, pabrikan ini akan meluncurkan lebih banyak mobil dengan teknologi plug-in hybrid.
Petinggi perusahaan Mercedes Benz menjelaskan sebenarnya mereka telah siap membangun mobil listrik karena telah memiliki teknologi yang dibutuhkan. Namun, mereka lebih percaya kalau para konsumen akan lebih memilih mobil dengan penggerak plug-in hybrid di tahun-tahun mendatang, Selasa (27/5/2014).
“Untuk C-Class ke atas,untuk mewujudkan teknologi plug-in hybrid paling cepat pada seluruh model yaitu hingga tahun 2020,” ujar Thomas Weber, Kepala Pengembengan dari Mercedes Benz.
Pembangunan mobil dengan teknologi plug-in hyibrid dimulai pada keluarga S-Class yang mulai diperkenalkan pada bulan September mendatang setelah itu menyusul sebuah model dari keluarga C Class. Pola penggerak roda belakang pada kendaraan Mercedes memungkinkan penggerak plug-in hybrid menjangkau pada seluruh model.
Pihak pabrikan sebelumnya juga telah mulai meluncurkan versi hybrid dari C -Class, E -Class dan S -Class. Meskipun Mercedes berpikir plug-in hybrid adalah langkah tepat untuk masa depan, mereka mengakui kalau keinginan dari pembeli mobil juga masih tergantung pada bagaimana pemerintah mensubsidi kendaraan ramah lingkungan.
Hal ini sangat penting mengenai peran pemerintah di berbagai negara untuk mendukung tahap awal dari penggunaan mobil bebas emisi. Memberi subsidi seperti parkir gratis atau jalur khusus layak dipertimbangkan karena tidak harus mengeluarkan uang negara,” pungkas Weber.
Weber menambahkan banyak pembeli mobil melihat kendaraan listrik masih meragukan karena hanya menawarkan jarak berkendara yang terbatas serta infrastruktur pengisian energi pada mobil yang minim. Mercerdes menjawab keraguan dari konsumen mobil dengan menyediakan mobil listrik Smart For Two dan B Class Electric yang telah dirancang untuk digunakan di perkotaan.