RANCAH POST – Banyak turis lokal maupun asing pergi ke Ubud mencari ketenangan. MEresapi udara sejuk sambil bersepeda di tengah sawah, mendengarkan kicauan burung yang begitu merdu. Suasana pedesaan yang tenang ini dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota dan menghabiskan hari di antara kebisingan.
Tapi keindahan semacam ini tak hanya milik Ubud. Desa Iseh, di Kecamatan Sidemen juga menyajikan hal yang sama. Letaknya sekitar 42 kilometer dari Denpasar, bisa diakses dengan kendaraan umum melalui bagian Jalan Satria Desa, Klungkung.
Keindahan alam menjadi daya tarik Desa Iseh. Wisatawan bisa melihat kegiatan pertanian, menelusur sungai yang berkelok, dengan latar belakang Gunung Agung yang tersohor.
Desa ini sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Tahun 1895-1942, pelukis terkenal Walter Spies bahkan membangun gubuk kecil, tempatnya mencari inspirasi. Ia mengungkap kekaguman pada Desa Iseh melalui karya lukisannya. Selain melukis, Walter juga mempelajari musik gamelan agar lebih dekat dengan penduduk setempat.
Tak hanya Walter, ada pula pelukis lain bernama Theo Meier yang menggambarkan keindahan Gunung Agung, berikut kehidupan masyarakat serta adat istiadatnya. Kedua pelukis terkenal ini memainkan peran besar memperkenalkan keindahan Desa Iseh ke dunia internasional.