RANCAH POST – Hampir di setiap daerah di Indonesia jika menggelar sebuah perayaan identik dengan nasi tumpeng. Di tanah Jawa, sejak dulu nasi tumpeng menjadi simbol perayaan tertentu seperti ulang tahun, khitanan, pernikahan, kelulusan bahkan memperingati kematian seseorang pun ditandai dengan tumpeng duka cita.
Untuk menambah kenikmatan dan rasa yang enak pada tumpeng tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
1. Bahan utama: beras. Sebaiknya pilih beras yang pulen dan dicampur dengan beras ketan. Perbandingannya 10:1. Mengolahnya sama saja seperti menanak nasi pada umumnya. Untuk membuat tumpeng nasi kuning, bahannya sama, hanya ditambah kunyit, air jeruk nipis, dan santan. Agar nasi kuning berwarna menarik, bakar dulu kunyitnya, kupas lalu parut, dan campur dengan santan. Setelah nasi diaron dengan santan, baru campurkan air jeruk nipis agar nasinya berkilat. Langkah berikutinya, setelah nasi kuning tumpeng matang dan masih panas, langsung cetak dalam cetakan tumpeng (kerucut) sambil ditekan-tekan sampai padat.
2. Wadah atau alat saji untuk nasi kuning tumpeng sebaiknya dipilih yang permukaannya lebar dan datar karena di atasnya akan diberi masakan nasi kerucut dengan lauk-pauknya. Misalnya tampah.
3. Untuk dasar tampah, umumnya dialasi daun pisang atau janur. Di sisi tampah bisa diberi hiasan kacang panjang atau lipatan daun pisang dengan aneka bentuk seperti segitiga. Tambahkan juga hiasan bunga atau binatang yang terbuat dari wortel, lobak, bengkuang, mentimun, tomat, kelapa, labu parang, atau cabai untuk mempercantik tumpeng.