Berita Nasional, RANCAH POST – Flare atau suar yang dinyalakan saat foto prewedding berakhir membuat padang savana Bukit Teletubbies Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur kebakaran. Sekitar 50 hektar lahan pun hangus dilalap si jago merah.
Terkini polisi telah menetapkan satu di antara enam pengunjung yang melakukan prewedding dan menyalakan flare itu menjadi tersangka.
Sementara lima orang lainnya berstatus sebagai saksi dan masih berada di Mapolres Probolinggo. Tak menutup kemungkinan status mereka juga akan naik menjadi tersangka.
Dikutip dari Detik.com, tersangka pemicu kebakaran hutan di Gunung Bromo diketahui berinisial AW (41), asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
AW merupakan manager atau penanggung jawab Wedding Organizer (WO). AW yang menawarkan jasa WO disewa oleh pasangan pengantin asal Surabaya yang hendak melakukan foto prewedding.
Dan 3 orang lain adalah tim WO yang berasal dari Sidoarjo dan Kota Surabaya.
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan bahwa tersangka AW telah memenuhi dua alat bukti. Dan setelah diperiksa, ia juga tidak mempunyai Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).
Atas perbuatannya, AW dijerat dengan pasal 50 ayat 3 huruf D Juncto pasal 78 ayat 4 UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dalam pasal 50 ayat 2 huruf b Juncto pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau pasal 188 KUHP.
Tersangka terancam hukuman penjara paling lama 5 tahun dan dengan denda paling banyak Rp 1,5 miliar.
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari tersangka yang menguatkan dugaan kelalaian mereka sampai akhirnya menyebabkan kebakaran hutan di Bukit Teletubbies, Bromo.
Barang bukti yang dimaksud di antaranya adalah korek, flare, kamera, dan baju pengantin.
BACA JUGA: Bukit Teletubbies Bromo Kebakaran Diduga Gegara Pasangan Nyalakan Flare Saat Prewed
Sebelumnya, video detik-detik Bukit Teletubbies, Bromo terbakar itu ramai diunggah oleh sejumlah akun. Bahkan ada juga video yang memperlihatkan para terduga pelaku ketika masih berada di area bukit dengan latar kobaran api yang sangat besar.