Berita Nasional, RANCAH POST – Bayi berusia 38 hari berinisial HDN, di Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur meninggal dunia diduga karena kaget mendengar kerasnya ledakan petasan.
Kejadian itu terjadi bertepatan pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Sabtu 22 April 2023 lalu. Diketahui yang menyalakan petasan itu adalah tetangga korban.
Bayi perempuan yang merupakan anak kedua dari pasangan Nur Hasim dan Nur Faizah itu sempat koma di RS Muhammadiyah Lamongan, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 27 April 2023 kemarin.
Dikutip dari Kompas.com, HDN mulanya sedang tidur di kamar setelah waktu salat Isya. Tak lama kemudian, tetangga korban berinisial T (45) menyalakan petasan berukuran besar yang jaraknya hanya berbeda dua rumah dari kediaman korban.
Pasca petasan dinyalakan, menurut Nufus (keluarga korban), korban langsung kejang-kejang setelah mendengar suara ledakan petasan itu.
Disebutkan mata sebelah kanan korban tidak bisa terbuka dan lidahnya ke atas sehingga tidak bisa diberi ASI.
Pihak keluarga yang panik dan khawatir langsung membawa korban ke klinik terdekat, namun klinik tersebut tutup.
Lalu, HDN pun dibawa ke bidan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit yang berlokasi di Jalan Wahidin Sudirohusodo pada Selasa, 25 April 2023.
Di rumah sakit tersebut, korban menerima penambahan darah trombosit. Namun karena tidak ada ventilator, korban pun dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan pada Rabu, 26 April 2023 saing.
Korban yang telah koma langsung dibawa ke ruang ICU.
“CT scan pembuluh darahnya pecah dikira ada benturan. Kaget suara mercon sampai pembuluh darahnya pecah. Kejang napas berbunyi ‘krok-krok’,” kata Nufus.
Mengenai dugaan penyebab pembuluh otak korban pecah disebabkan karena mengalami benturan, Nufus menegaskan sejak kejadian sampai dilarikan ke rumah sakit, korban selalu digendong orangtuanya.
Korban tidak mengalami benturan apapun. Nufus menduga, kondisi yang dialami HDN memang disebabkan karena kaget yang luar biasa saat mendengar suara petasan. Disebutkan abu dari mercon itu sampai masuk ke dalam rumah.
Nufus dan keluarga bayi yang meninggal diduga karena suara petasan itu sebenarnya sudah mengikhlaskan kepergian korban.
Namun pihak keluarga merasa tak habis pikir, tidak ada itikad baik berupa pemintaan maaf dari tetangga yang menyalakan petasan. Bahkan menjenguk hingga melayat pun tidak ada.
BACA JUGA: Nahas! Jari Tangan Bocah di Kediri Hancur Gegara Terkena Ledakan Petasan
Kasus ini sudah dilaporkan ke pihak RT setempat, dan pihak keluarga berencana lapor polisi.