Sosial Media, RANCAH POST – Beredar beberapa barang-barang seperti tas, sepatu, sabuk, dan dompet di mall yang penuh dengan jamur setelah selama kurang lebih 2 bulan tutup akibat kebijakan lockdown.
Seorang warganet pemilik akun Facebook bernama Nex Nezeum mengunggah beberapa potret barang-barang bermerek di sebuah mall yang tutup penuh dengan jamur.
Dalam potret yang dibagikan ulang oleh akun Instagram @makassar_iinfo, tampak hampir semua barang-barang branded itu dipenuhi oleh jamur. Tak hanya itu saja, kursi yang juga berada di sana tak luput dari jamur.
Diduga, penyebab barang-barang di mall itu penuh dengan jamur disebabkan oleh ruangan yang lembap dan panas karena AC dimatikan ketika toko ditutup.
Diketahui kejadian tersebut berada di salah satu mal di Malaysia. Karena sudah hampir 2 bulan Negeri Jiran memberlakukan lockdown atau Movement Control Order sehingga banyak tempat yang terpaksa harus tutup sementara.
Hal tersebut dilakukan demi mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) yang saat ini menyebar di berbagai negara di dunia, termasuk Malaysia dan Indonesia.
Melihat kondisi ini, warganet Indonesi pun ikut merasa sedih karena tentunya sang pemilik toko akan mengalami kerugian cukup besar.
Selain itu, warganet juga berharap agar wabah Covid-19 yang menyebar di negara-negara terjangkit untuk segera berakhir agar aktivitas kembali normal.
https://www.instagram.com/p/CACWIZUAOyj/
muh.resky.m.u, “Liat mi barang2 branded sj berjamur klau tdk di perhatikan,apalagi kasihan klau perasaan yg tdk di perhatikan”
a.iraaa_, “Deh apa lagi kalau merk zara lv, gucci kdg berjamurr 😭 jiwa jiwa yang ada dalam diriku meronta” mau pergi bersihkan 😭”
mayangfachriza, “Kenapa juga nda di masukkan di dus nya lagi, kan biasanya ada silica gel dalamnya biar nda jamuran”
BACA JUGA: Foto Viral Warga Tutup Akses Jalan Masuk Desa dengan Tembok, Ternyata Gara-gara Ini
ratnapermataa77, “Sudah beberapa kali lihat diakun lain. Tapi tetap aja gue liat lagi. Rasanya mubazir gt. Masih bs dijual ga itu y. Mahal mahal pula kan.. mahal tapi kondisi barang bgitu kan gak mungkin ada yang mau.”