Viral Video, RANCAH POST – Banjir bandang yang menerjang Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur pada Rabu 29 Januari 2020 kemarin membuat ratusan rumah warga terendam.
Oleh sebab itu, warga pun segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman untuk mengantisipasi adanya banjir bandang susulan.
Detik-detik banjir bandang tersebut sepat direkam dan videonya beredar hingga viral di medai sosial. Dalam video tersebut tampak arus banjir begitu deras mengalir di jalanan depan rumah-rumah warga.
Air banjir yang menerjang rumah warga juga tampak berwarna sangat pekat karena bercampur dengan lumpur hitam kayu-kayu yang ikut hanyut terbawa arus.
Sejumlah warga yang melihat secara dekat bagaimana air mengalir begitu deras itu hanya bisa berteriak dan memohon doa agar rumahnya dapat selamat dari derasnya aliran banjir.
“Ya Allah, ya Allah banjir. Ya Allah, rumahku semoga selamat ya Allah,” ucap seseorang yang merekam banjir bandang di Bondowoso.
Setelah diunggah ke media sosial, video-video detik-detik banjir bandang di Bondowoso menerjang rumah-rumah warga ini membuat netizen bersimpati.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ratusan komentar dari para netizen yang mendoakan agar mereka yang terkena bencana dapat diberi keselataman dan banjir segera surut.
evibeychind90, “😰😰 Awal taun yg menyedihkan d mn2 byk ujian dan musibah 😔 ya allah maafkan hambamu ini 😭 lindunginlah bumi ini 🙏”
mpus_aj, “YaAlloh kyk banjir cigudeg-jasinga…ketika alam mulai murka sebaiknya kt perbanyak ibadah dan memohon ampun…semoga kt selalu dlm lindungan Allah SWT amiin….”
muhammad.auliaaaaa, “semoga yg kena musibah diberi kesabaran serta rejeki yg hilang segera Allah ganti dengan yg lebih baik. aamiin.”
yuliyeer, “Astagfirullah itulah kenapa kt manusia tdk boleh melakukan penebangan liar krn dampaknya akan kembali ke manusia juga😭 stay safe saudara/i disana❤️”
BACA JUGA: Ngeri! Begini Detik-detik Rumah Warga di Soppeng Hanyut Terbawa Banjir
adeyegardwisaputra, “Ini semua ulah manusia, karena gundulnya hutan sehingga air meluap akibat tidak ada lagi pepohonan yg menyerap air.”