Sosial Media, RANCAH POST – Baru-baru ini sebuah kejadian tak terduga dilakukan oleh seorang emak-emak yang sempat membuat heboh warga sekitar.
Bagaimana tidak, emak-emak ini nekat buka celana yang ia kenakan di tempat umum dan disaksikan oleh sejumlah warga.
Sontak saja aksi emak-emak buka celana tersebut menjadi sorotan warga sekitar yang berada di lokasi kejadian.
Melansir dari Kompas.com, kejadian tersebut terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Ambon, Maluku, pada Rabu 30 Oktober 2019 siang.
Aksi nekat emak-emak ini bermula pada saat ia mendatangi sang suami yang sedang menunggu penumpang, tanpa basa-basi ia langsung menyerang suaminya itu.
Usut punya usut, ia sangat murka dan marah karena curiga dan menuduh jika suaminya itu telah berselingkuh dengan perempuan lain.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu lantas mencoba untuk menengahi, namun ternyata gagal.
Hingga akhirnya pertengkaran keduanya terus berlanjut menjadi perkelahian. Cekcok antara keduanya semakin sengit ketika sang suami tiba-tiba meminta istrinya untuk membuka celana di depan umum.
Tak hanya itu, ia bahkan menyebut jika istrinya itu sudah tak waras lagi. Tanpa berpikir jernih, wanita tersebut langsung menuruti permintaan sang suami dan melepaskan celana yang ia pakai di depan warga.
“Buka celanamu itu, dasar gila, kamu itu sudah gila,” kata pria tersebut.
Usai membuka celananya, wanita tersebut sontak melakukan penyerangan ke arah sang suami.
Ia yang sedang dikuasai emosi, langung memukul suaminya dengan celana yang ia pegang.
Sejumlah warga yang menyaksikan pun meminta agar wanita tersebut segera menggunakan celananya kembali.
Tak berselang lama, wanita itu lantas memakai kembali celananya, kemudian pergi meninggalkan sang suami yang masih berada di lokasi kejadian.
Sejumlah warga yang berada di lokasi sempat berhasil mengabadikan kejadian emak-emak yang melepas celana yang ia pakai tersebut menggunakan HP milik mereka.
BACA JUGA: Bikin Greget! Ogah Bayar Belanjaan Tas Branded, Emak-emak ini Malah Ngamuk dan Maki Pegawai Toko
Akan tetapi, sebagian warga ada juga yang melarang untuk merekam dan diunggah ke media sosial karena takut menjadi viral.