RANCAH POST – Hadirnya transportasi berbasis online, baik itu ojek online (ojol) maupun taksi online (taksol), kini sangat memudahkan masyarakat.
Banyak dari mereka yang terbantu dalam urusan sehari-harinya sehingga keterlambatan menuju tempat kerja atau sekolah sedikit terminimalisir.
Selain itu, jasa transportasi online ini juga menyediakan banyak layanan yang sangat membantu, mulai dari antar barang hingga pesan makanan.
Dibalik semua kemudahan yang ditawarkannya tersimpan banyak kisah dan cerita yang datang baik dari para driver maupun penumpangnya.
Dan baru-baru ini di media sosial beredar video yang memperlihatkan situasi saat seorang penumpang wanita menuduh driver taksi online di Singapura akan menculiknya.
Selama di dalam mobil, penumpang yang merupakan seorang wanita itu terlihat marah-marah dan terus menuduh sang driver berniat menculiknya.
Video itu sendiri diambil menggunakan kamera dalam mobil milik sang driver yang diketahui bernama Kamaruzzaman bin Abdul Latiff.
Sang driver pun kemudian mengunggahnya ke Facebook Go-Jek Singapore Community dan telah dibagikan lebih dari 28 ribu kali.
Wanita itu menuduh Kamaruzzaman akan menyekap dan menculik dirinya. Padahal tidak ada hal yang dilakukan olehnya pada wanita itu.
Karena terus menuduh dan tidak mau membayar biaya Eelectronic Road Pricing (ERP), Kamaruzzaman pun berinisiatif mengarahkan mobilnya ke kantor polisi terdekat.
Saat itu ia juga mulai mengaktifkan kamera yang dipasangnya di dashboard hingga merekam semua percakapan yang terjadi.
Menurut pengakuan Kamaruzzaman, insiden ini terjadi pada Selasa (29/1) pagi. Ia menjemput penumpang itu di Bishan sekitar pukul 07.10 dengan tujuan ke Coleman Street. Tapi ia tak mau membayar ERP yang ada, hingga terjadilah cekcok mulut antara keduanya.
Penumpang ini mengklaim sering melalui rute ini setiap harinya, dan ia tidak pernah dikenai biaya ERP. Tapi Kamaruzzaman menjawab hal tersebut tidak mungkin terjadi. Bahkan ia bertanya kepada si penumpang, bagaimana cara agar tidak dikenai ERP, mungkin saja ia yang belum mengetahuinya.
Penumpang itu justru berkeras, bahwa Kamaruzzaman pasti tahu bagaimana caranya, hanya saja ia tidak mau melakukan itu sehingga ia harus dikenai ERP.
Lelah berbedat, driver taksi online itupun meminta penumpangnya untuk menghubungi Go-Jek jika tetap tidak percaya atau naik bus umum untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Tapi ia tetap akan membawanya ke kantor polisi untuk menyelesaikan masalah.
Penumpang yang menyadari adanya video perekam yang aktif lalu menggeser posisi duduk ke belakang supir sehingga tidak terlihat di video. Padahal si penumpang juga terlihat merekam sang supir.
Tak lama kemudian ia pun menelpon seorang lelaki, dan mengabarkan dirinya akan dibawa ke Kepolisian Toa Payoh Neighbourhood. Si penumpang pun membiarkan Kamaruzzaman berbicara dengan rekan lelakinya itu.
Si lelaki turut menekan Kamaruzzaman dengan menyebut mengetahui di mana lokasi mereka berada saat ini. Jadi jika sesuatu terjadi kepada si wanita, akan mudah untuk melacak keberadaannya. Selain dituduh menculik, Kamaruzzaman juga disebut mengemudikan mobil dengan ugal-ugalan serta membahayakan.
Lelaki itupun meminta Kamaruzzaman untuk melepaskan temannya dan membiarkannya pergi. Namun Kamaruzzaman menjawab ia akan membiarkan wanita itu pergi setelah tiba di kantor polisi.
Di tengah perjalanan ketika driver taksi online itu hendak bertanya pada orang di sekitar di mana kantor polisi terdekat, si penumpang justru menurunkan kaca mobil dan menceritakan pada orang di luar mobil tentang kecurigaannya terhadap Kamaruzzaman.
Di waktu yang sama, Kamaruzzaman juga menceritakan apa yang terjadi. Hingga sebuah percakapan memalukan pun terjadi. Karena si penumpang terus berteriak histeris dirinya dikunci di dalam mobil, Kamaruzzaman pun membukakan kunci pintu mobilnya.
Sejenak terjadi keheningan, penumpang wanita itupun sempat terlihat kaget dan bingung setelah mengetahui mobil yang ia tumpangi ternyata bersifat auto lock atau mengunci otomatis.
S’pore Go-Jek driver records video of passenger accusing him of kidnap when he clearly didn’t https://t.co/ZGlbXahlTz pic.twitter.com/6P1qr43EHG
— Mothership (@MothershipSG) January 31, 2019
Pria yang ada di luar mobil pun tampak membela Kamaruzzaman, dan mengatakan sistem mobilnya memang auto lock, jadi tak ada upaya penculikan.
Video tersebut juga diunggah di akun Twitter @mothership.sg pada Kamis (31/1) lalu. Hingga kini, unggahan itu sudah dibagikan ulang oleh 20.600 pengguna Twitter.
Melihat hal itu, sebagian besar netter pun menyalahkan sang penumpang, dan memuji kesabaran Kamaruzzaman menghadapi situasi seperti itu.