RANCAH POST – Lebih dari 70 tahun lamanya para pemimpin gereja Katolik Roma di Pennsylvania dikabarkan melakukan pelecehan seksual terhadap ribuan anak-anak.
Para imam Katolik itu, sebagaimana dikatakan Jaksa Agung negara bagian Pennsylvania, membungkam para korbannya dengan iming-iming ‘kekuatan iman’.
Setelah melakukan penyelidikan, Jaksa Agung Pennsylvania, Josh Shapiro merilis laporan sebanyak 884 halaman yang berisikan controh grafis di mana anak-anak dipersiapkan oleh para pastor untuk disiksa secara seksual.
Shapiro mengatakan, laporan tersebut dibuat berdasarkan pengakuan para imam dan arsip rahasia yang disimpan keuskupan.
“Anak laki-laki dan perempuan yang masih kecil diperkosa para imam, perbuatan itu disembunyikan selama beberapa dekade. Mereka melakukan pelecehan seksual, menyangkalnya, dan menutup-nutupinya,” ujar Shapiro.
Bahkan kata Shapiro, ada 5 saudara perempuan dari satu keluarga yang menjadi korban pelecehan seksual seorang imam. Namun aksi keji itu dibantah oleh pihak gereja sehingga mereka tak bisa lagi dituntut.
Untuk menangkis tuduhan pelecehan seksual itu, sejumlah pendeta bahkan telah merubah namanya. Meski demikian, Shapiro berjanji akan mengungkap nama-nama itu pada persidangan 26 September mendatang agar publik mengetahuinya.
Adapun sebagaimana dihimpun, sebelum dilecehkan para korban mengklaim bahwa mereka dibius.
Meski menceritakan kejadian pelecehan yang dialaminya, beberapa korban di antaranya jsutru dipukuli keluarganya sendiri karena mereka tidak mempercayainya.
Menurut laporan media Amerika Serikat, jumlah penyelidikan terhadap dugaan pelecehan seksual para imam Katolik di negara bagian tersebut merupakan yang terbanyak.
BACA JUGA: Pendeta Ini Mengaku Bisa Berkomunikasi dengan Tuhan Lewat Telepon untuk Bantu Jemaat
Sekitar satu bulan yang lalu, pria yang pernah menjabat sebagai Uskup Agung Washington DC bernama Kardinal Theodore McCarrick mengundurkan diri usai dikenai tuduhan melecehkan anak-anak dan orang dewasa selama puluhan tahun.