RANCAH POST – Sedikitnya 35 orang meninggal dunia dan mobil berjatuhan dari ketinggian 45 meter usai jembatan layang di Genoa ambruk.
Dalam kejadian yang terjadi pada Selasa (14/8/2018) sore waktu setempat, jembatan layang ambruk ketika cuaca buruk.
Akibat jembatan ambruk di Italia itu, mobil-mobil dan puing-puing berjatuhan ke bangunan dan rel kereta yang ada di bawahnya.
Petugas penyelamat pun kemudian melakukan upaya pembebasan para korban dan mobil yang terperangkap dalam insiden jembatan layang runtuh di Italia itu.
Diutarakan Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini, 200 anggota penyelamat diturunkan ke lokasi jembatan layang di Italia runtuh itu.
Salvini pun menegaskan bahwa pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam kejadian itu akan dikenakan proses hukum yang berlaku.
“Ratusan kali saya melalui jembatan ini. Akan saya temukan siapa saja, baik itu di masa sekarang atau sekarang, yang bertanggung jawab dalam insiden ini. Adanya korban jiwa dalam kejadian seperti ini tak bisa diterima,” ucap Salvini.
Diutarakan Menteri Perhubungan Danilo Toninelli, Prancis sudah menawarkan bantuan dalam perisitiwa yang disebut ‘tragedi besar’ ini.
Hal ini diperkuat dengan adanya cuitan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam bahasa Prancis dan Italia yang menuliskan duka dan tawaran bantuan untuk Rakyat Italia.
Seorang saksi mata, Pietro M all’Asa mengatakan, jembatan layang itu ambruk sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika hujan deras.
“Waktu itu kami melihat petir menyambar dan jembatan itu ambruk,” ujar Pietro kepada kantor berita Italia, Ansa.
Sebagaimana dihimpun, salah satu korban selamat dalam insiden jembatan ambruk di Italia adalah mantan penjaga gawang Cagliari, Davide Capello.
Capello yang menceritakan detik-detik terjadinya kejadian itu tak percara dirinya bisa selamat dari maut.
BACA JUGA: Jembatan Widang Ambruk, Dua Pengemudi Truk Tewas
“Saya sempat berpikir kejadian ini akan menjadi akhir buruk, tapi syukur kepada Tuhan saya sekarang bisa meceritakan kejadiannya,” ungkap Capello kepada Sky TG24 usai kejadian.