BERITA PANGANDARAN, RANCAH POST – Warga dan para pengguna jalan dibuat resah dengan adanya balapan liar yang kerap berlangsung di Blok Liposos, Dusun Babakansari, Desa Ciganjeng, Kec. Padaherang, Kab. Pangandaran.

Keresahan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, aksi balap liar di Pangandaran itu dilakukan ketika hari sudah beranjak malam. Warga pun terganggu dengan suara knalpot yang memekakan telinga.

Dilansir Harapan Rakyat, Sabtu (4/8/2018) malam lalu, pelaku balapan liar yang didominasi oleh remaja terlihat memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi.

Sementara itu sebagian remaja lainnya terlihat berkerumun menyaksikan teman-temannya balapan liar di lokasi yang minim pencahayaan tersebut.

Dari penuturan warga Diganjeng bernama Dian Kuswanto (38), meski aksi balap liar di Pangandaran itu seringkali ditertibkan petugas, pelaku balap liar yang tak diketahui asalnya itu tetap saja berulah.

Untuk menghindari razia petugas, lanjut Dian, pelaku balapan liar di Ciganjeng kerap berpindah-pindah lokasi dan akan kembali ke lokasi semula bila sudah tidak ada penertiban.

“Biasanya dimulai antara pukul 22.00-24.00 WIB, tapi kadang pula baru dimulai sekitar pukul 02.00 WIB. Jelas ini mengganggu kenyamanan warga, terlebih suara knalpotnya bising dan motornya tidak ada lampunya,” tutur Dian.

Masih dikatakan Dian, berulangkali warga melaporkan aksi balapan liar di Padaherang itu ke petugas, namun para remaja itu tak kapok meski sering kali terjadi kecelakaan.

“Dulu ada tabrakan ketika balapan liar dan jatuh korban jiwa, tapi mereka tak juga jera. Saya berharap petugas lebih tegas lagi,” ujar Dian.

Adapun dikatakan Saeful Anwar (29), pengendara motor asal Desa Pasirgeulis, dirinya merasa terganggu dan pernah tertabrak saat melintas di jalan tersebut.

BACA JUGA: Jalan di Banjar ini Kerap Jadi Lokasi Balap Liar

“Pernah saya nyaris tertabrak, waktu itu saya dalam perjalanan pulang dari arah Pangandaran. Agar jalanan tidak gelap baiknya dipasang lampu PJU, petugas juga harus lebih tegas lagi,” ucap Saeful.

Share.

Leave A Reply