RANCAH POST – Satu orang pria dikabarkan meninggal dunia dan tiga orang lainnya menderita luka-luka setelah dihakimi ratusan massa.
Keempat korban yang disangka komplotan penculik anaka itu dihakimi massa yang termakan berita palsu yang beredar melalui pesan WhatsApp.
Pria yang tewas dikeroyok massa itu diketahui bernama Mohamad Azam yang bekerja sebagai insinyur software Google.
Kejadian tersebut bermula pada Jumat kemarin ketika Mohamad Azam dan ketiga rekannya Mohammed Salman, Mohammed Salham-eid-al-Kubaisi dan Noor Mohammed berhenti di salah satu ketika dalam perjalanan menuju Hyderabad.
Saat berhenti, para korban melihat ada anak-anak yang sedang bermain. Mereka pun kemudian menawari anak-anak itu cokelat.
Hanya saja dikarena di daerah itu beredar kabar adanya penculikan anak, warga sekitar mengira para korban sebagai komplotan penculik anak yang sedang memancing anak-anak dengan makanan.
Untuk mencegah aksi penculikan, warga kemudian menyerang insinyur Google dengan ketiga rekannya tersebut.
Meski para korban berhasil meloloskan diri, pesan yang diedarkan kembalui melalui WhatsApp soal penyerangan itu memancing warga lainnya untuk ikut mengejar mobil korban.
Sampai pada akhirnya mobil korban terperosok ke gorong-gorong. Alhasil mobil korban pun dikepung, pengendara di dalamnya kemudian diseret dan dipukuli.
Polisi yang mendatangi lokasi berusaha menenangkan massa yang berjumlah sekitar 200 orang itu, namun sama sekali tidak membuahkan hasil. Malahan tiga orang polisi terluka saat berusaha menenangkan massa.
Para korban kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun dalam perjalanannya, Azam meninggal dunia. Dalam kejadian itu, polisi sudah mengamankan 32 orang termasuk admin dari grup WhatsApp tersebut.
Keluarga insinyur Google tewas dihakimi massa di India menuntut para pelaku diadili dengan hukuman yang setimpal.
BACA JUGA: Google Dilanda Kemalingan, Ratusan Sepeda Gbikes Raib Tiap Minggu
“Dia ahli software yang bekerja dengan Google, dia cerdas dan baik dalam berperilaku, bagaimana bisa dia dicurigai sebagai penculik anak. Mereka yang bersalah harus dihukum agar kejadian orang meninggal dengan cara seperti ini tidak terjadi kembali,” kata saudara Azam bernama Mohammad Akram, Senin (16/7/2018).