RANCAH POST – Ketegangan sempat terjadi di Kebun Binatang Surabaya (KBS) setelah sejumlah anggota Front Pembela Islam mendatangi salah satu tempat rekreasi keluarga di Kota Surabaya tersebut.
Kedatangan anggota FPI ke KBS pada Minggu (1/7/2018) kemarin itu bermaksud melakukan klarifikasi perihal anak unta yang diberi nama Aminah.
Kepada pihak Kebun Binatang Surabaya, mereka meminta agar hewan tidak diberi nama Aminah dikarenakan nama tersebut merujuk kepada nama Ibu Nabi Muhammad SAW.
Melalui sambungan telepon, Wali Laskar FPI Surabaya Agus Fachrudin, Kamis (5/7/2018) membenarkan bila pada hari Minggu lalu mereka mendatangi Kebun Binatang Surabaya untuk melayangkan protes.
“Aminah itu nama mulia Ibu Nabi Muhammad, kita keberatan soal pemberian nama bayi unta tersebut,” kata Agus.
Setelah melakukan klarifikasi, pihak Kebun Binatang Surabaya menyebutkan ada kekeliruan soal penyebutan nama anak unta itu pada saat berlangsungnya jumpa pers.
“Namanya Sarinah bukan Aminah, direkturnya salah ngomong,” terang Agus.
Setelah mengakui ada kesalahan dalam penyebutan nama anak unta, mereka pun meminta pihak Kebun Binatang Surabaya membuat surat pernyataan.
FPI Surabaya pun berharap kejadian tersebut tidak terulang. “Saya sarankan tidak memberi nama hewan dengan nama manusia lagi, apalagi ini nama mulia wanita yang merupakan ibu dari Nabi Muhammad,” ucap Agus.
Setelah pihak KBS menyampaikan permohonan maaf, FPI menerina permintaan maaf dan mengimbau tidak ada kejadian serupa yang terulang.
“Memang benar, dirutnya salah ucap. Jangan lagi hal tersebut terulang lagi. Kita simpel saja, mereka minta maaf ya sudah,” tukas Agus.
Sementara itu, Humas PDTS Kebun Binatang Surabaya Winy membenarkan bahwa Dirut PDTS Kebun Binatang Surabaya Chairul Anwar salah menyebut nama anak unta yang lahir pada 9 Mei silam itu.
BACA JUGA: Oknum Anggota FPI Jadi Tersangka Persekusi Toko Obat di Bekasi
“Iya, ada kesalahan soal penyebutan nama saat rilis ke media,” tutur Winy.