RANCAH POST – Sandiaga Uno selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta menyerahkan sepenuhnya penanganan hukum terkait tewasnya dua orang anak dalam acara pesta rakyat di Monas.
Hal yang menjadi fokusnya saat ini adalah penanganan korban dan rehabilitasi kawasan Monumen Nasional.
“Untuk sanksi, kita serahkan ke penegak hukum. Fokus kami adalah rehabilitasi Monas dan penanganan korban,” kata Sandi, Selasa (1/5/2018).
Atas terjadinya insiden dalam pesta rakyat Untukmu Indonesia di Monas, Sandi yang mengaku sudah bertemu dengan kedua keluarga korban menyampaikan permohonan maaf.
Sandi mengatakan, keluarga korban ikhlas dengan kejadian dalam pesta rakyat di Monas tersebut.
“Kita sudah bertemu dengan keluarga dan memberikan bantuan. Dari informasi yang saya terima dari Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, keluarga mengikhlaskan anaknya yang bernasib malang dalam acara Untukmu Indonesia itu,” ucap Sandi.
Masih dikatakan Sandi, panitia pesta rakyat di Monas cukup kooperatif dengan Pemerintah Provinsi DKI.
Selain bertanggung jawab, mereka juga akan membantu biaya perbaikan kerusakan yang terjadi di kawasan Monas.
Adapun berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, dua anak bernama Mahesha Junaedi dan Rizki tidak meninggal karena berdesak-desakan dalam acara pembagian sembako dalam rangka pesta rakyat di Monas.
Argo menjelaskan, polisi menerima laporan bahwa Mahesa tak sadarkan diri di luar pagar Monas. Selanjutnya, Mahesa dilarikan ke RS Tarakan.
“Dari pemeriksaan dokter, Mahesa dinyatakan meninggal karena dehidrasi dan persistensi hiperpireksia,” tutur Argo.
Adapun Rizki, yang juga dibawa ke RS Tarakan, meninggal diduga karena suhu panas yang tinggi.
BACA JUGA: Hadiri Pesta Ultah Teman, Siswi SMK di Ciamis Keracunan Miras
“Dari keterangan dokter, penyebab Rizki meninggal karena suhu panas badan yang tinggi,” ucap Argo.