RANCAH POST – KH. Kholil Ridwan, mantan ketua MUI ini mengatakan : “Jas Merah; jangan melupakan sejarah, Al Quran sepertiganya berisi sejarah”.
“Ketika pertama khilafah Islam di Damaskus lemah, datangnya serbuan Mongol, bukan tentara yang dicari oleh pasukan musuh. Namun memburu semua umat Islam dibantai sampai habis. Kemudian di Andalusia, setelah 700 tahun dipimpin oleh peradaban Islam, ketika lemah diadu domba dan semua umat Islam di bantai dan diusir dari Andalusia., Dari 70 persen menjadi nol persen sekarang. Singapura, sekarang tinggal 10 persen. Di tanah air, di Ambon, Poso, pembantaian umat Islam juga tak jauh beda, dibantai musnah.” demikian ujar mantan Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) pada tablgih Akbar di hadapan ribuan jamaah di acara Reuni Pondok Pesantren Miftahul Huda 2, HAMIDU ke 31 (03/9).
“Apa yang terjadi di Rohingya saat ini adalah menguji kepeduian kta untuk membantu sesama” lanjutnya.
Dalam acara Reuni Alumni Pondok Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 (HAMIDU) ke 31 ini juga, ACT (Aksi Cepat Tanggap) hadir melakukan penggalangan dana dari jama’ah untuk membantu kepada apa yang terjadi di Rohingya.
Reuni Alumni Pondok Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 (HAMIDU) dihadiri oleh ribuan jama’ah yang diisi oleh lima penceramah tokoh Nasional.