RANCAH POST – Seorang netizen mengunggah sebuah postingan yang membuatnya merasa miris manakala mendapati adanya jenazah yang justru tidak diantarkan ke rumah duka menggunakan ambulan.
Disebutkan dalam postingan itu, sebagaimana dalam aturannya, ambulan hanya diperuntukkan bagi pasien yang dirujuk. Namun baginya, aturan itu justru tidak memperlihatkan sisi kemanusiaan.
Apa pasal? Ya, dalam postingan Nur Aina Ibrahim disebutkan bahwa jenazah seorang warga terpaksa digotong menggunakan bambu dan sarung sejauh 5 km ke rumahnya lantaran ambulan puskesmas hanya diperuntukkan bagi pasien yang dirujuk.
“Miris 😢 mayat digotong pake bambu dan sarung sejauh 5 km menuju rumahnya, karena katanya ambulance di puskemas hanya diperuntukkan kepada pasien yang dirujuk (aturan memang sudah demikian katanya) waduh sepertinya perlu direview ini aturan,menuai pro & kontra. Dimana letak sisi kemanusiaan kalau begini?” tulis Nur Aina Ibrahim, 25 Agustus 2017.
BACA JUGA: MIRIS Tak Mampu Bayar Ambulan, Jenazah Warga Cineam Tasikmalaya Tertahan di Jalan Selama Berjam-jam
Netizen pun ramai-ramai menanggapi postingan Nur tersebut.
Zulkifli Ibnu Ali: “Kasus begini jg pernah terjadi di maros… Ini pertanda layanan publik belum memadai dinegara kita. Maklumi aja, negara kita lg dililit utang yg sudah mendekati angka 4000 triliun… semoga keluarga si mayat tersebut diberi kesabaran.”
A Mappaware Nuhung: “Ambulance itu utk emergency, dan mengangkut mayat termasuk hal yg emergency. Jd penanggung jawab ambulance di Bulukumba perlu merubah mind set nya ttg kategori emergency.”
Hidayat Syamsuddin: “Pemerintah harus lebih jeli melihat tingkat kesulitan rakyat nya..kalau bisa sy usulkan ke pemerintah setiap desa di berikan 1 unit mobil khusus jenasah…”