RANCAH POST – Edward Limba alias Ewa, 35 tahun, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di kebun karet, Jalan Peternakan BPTU-HPT, Banyuasin, Senin (21/8) malam.
Pada tubuh driver Go-Car itu ditemukan banyak luka dan juga ditemukan dengan leher yang terjerat. Diduga kuat, driver taksi online itu dibunuh.
Ewa, sopir taksi online dibunuh di hari pertama dirinya bekerja. Sebelumnya, korban selama 15 tahun bekerja sebagai marketing obat di salah satu perusahaan farmasi.
Kejadian tragis pembunuhan driver taksi online itu berawal saat korban mengantar penumpang dari Jalan Sudirman menuju Sembawa, Banyuasin, pada Senin sore.
Namun hingga malam hari tiba, korban tak kunjung memberi kabar. Ketika dihubungi, telepon seluler milik korban pembunuhan sopir taksi online di Palembang itu pun tidak aktif.
Rini (25), rekan korban, bersama sejumlah orang kemudian mengelilingi Palembang dengan maksud mencari keberadaan korban. Hanya saja korban tak kunjung ditemukan.
BACA JUGA: VIDEO Hukuman Tak Manusiawi Driver Online yang Ambil Penumpang di Bandara
Pagi harinya, Rini dan istri korban, Rosalina, mendapat berita bahwa korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Oleh warga Desa Lalang, Sembawa, jenazah driver taksi online itu ditemukan tergeletak di kebun karet. Adapun mobil korban sendiri ditemukan di daerah Talang Betutu, Palembang.
Rabu kemarin, jenazah korban pembunuhan driver taksi online itu dimakamkan dengan diiringi oleh ribuan driver online, Wali Kota Palembang, dan Kapolresta Palembang.
Dikatakan Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi, anggotanya kini tengah memburu terduga pelaku pembunuhan driver taksi online tersebut.
“Identitas sudah kita dapatkan, tapi belum bisa dikatakan sebagai pelaku, masih terduga. Pelakunya bisa sendirian atau juga lebih dari satu,” ucap Andri.
Sementara itu, dari keterangan Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Indra Sakti, korban mengalami luka robek pada tangan, jeratan di leher, dan luka memar di kepala bagian belakang.