RANCAH POST – Dalam aksi protes di Masjid Al Aqsa yang berakhir dengan bentrokan antara warga Palestina dan pihak keamanan Israel, 3 orang dikabarkan tewas.
Dalam aksi protes itu, warga Palestina menentang kebijakan Israel yang membatasi jemaah untuk shalat di Masjidil Aqsa dan pemasangan metal detector.
Kerusuhan di Al Aqsa sendiri terjadi karena Israel bersikeras untuk tidak memindahkan metal detector yang mereka pasang di pintu masuk Masjid Al Aqsa.
Tak hanya memasng metal detector, polisi Israel pun hanya mengizinkan prempuan dan pria di bawah 50 tahun shalat di Masjid Al Aqsa. Selain itu, tak ada yang diperbolehkan masuk ke kawasan kota tua di Jerusalem Timur.
BACA JUGA: Biadab, Pasukan Israel Serang Jamaah Masjid Al Aqsa Ketika Sholat
Sebagai bentuk protes, ratusan warga Palestina pun kemudian melaksanakan shalat di jalan. “Mereka melarang semua yang datang untuk masuk dan berdo’a.” ucap pengunjung dari Amerika Serikat, Ulfat Hamad (42), Sabtu (22/7/2017), dilansir AFP.
Kamis (20/7/2017) lalu, bentrokan juga terjadi di Luar Masjid Al Aqsa. 50 warga Palestina pun mengalami luka-luka. Bentrokan ini menyusul adanya penembakan terhadap imam besar Masjid al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri.
Kala itu, Selasa (18/7/2017) Sheikh Ikrima Sabri baru saja menunaikan shalat Isya ketika Polisi Israel berusaha membubarkan para jamaah. Sabri terluka akibat tembakan. Tidak diketahui bagaimana kondisinya saat ini.