BERITA TASIKMALAYA, RANCAH POST – Dua orang bocah perempuan, WB (10) dan ID (11), yang masih duduk di bangku sekolah dasar menjadi korban kekerasan.
Kedua bocah korban kekerasan anak itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Sungai Cilose, Kota Tasikmalaya, Jumat (30/6/2017) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Sebelum dihabisi, WB terlebih dahulu diperkosa. Hal itu terbukti dengan adanya luka pada kemaluan dan dubur. Selain itu, terdapat pula bercak sperma di kemaluan korban.
Adapun korban kekerasan anak lainnya, ID, ditemukan masih bernyawa dengan luka parah sayatan senjata tajam pada leher sebelah kiri. Kedua korban merupakan warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Adalah Udin, Muslim, dan Ook, warga Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya yang pertama kali menemukan korban dengan kondisi mengenaskan di sungai tersebut.
Dari penuturan Udin, ia dan kedua temannya menemukan kedua korban ketika akan mencari ikan. Pada saat itu mereka mendapati WB dalam kondisi tak bernyawa tertelungkup di atas bebatuan.
DP ditemukan dengan luka sayatan di leher dan luka di kepala. Sedangkan ID, ditemukan dalam kondisi masih hidup dengan luka parah pada leher sebelah kiri.
BACA JUGA: Warga Cihideung Tasikmalaya Geger Ada Jasad Bayi Digigit Anjing
“Kami menemukan korban sekitar pukul 16.00 WIB ketika berusaha mencari ikan. Satu korban waktu itu masih hidup tapi tak bisa ditanya. Saya gendong dan bawa ke klinik,” terang Udin.
Tak butuh waktu lama untuk mengungkap kasus kekerasan anak di Tasikmalaya ini, kurang dari 24 jam, Sabtu (1 Juli 2017), polisi berhasil membekuk pelaku berinisial RA (16).
RA, pelaku pemerkosaan dan penganiayaan anak di Tasikmalaya diringkus sekita pukul 09.00 WIB di kawasan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Berhasil dibekuknya RA itu berawal dari pengembangan beberapa barang bukti, salah satunya golok, yang ditemukan di lokasi kejadian.
Barang bukti lain yang berhasil diamankan berupa 1 bungkus rambut, 2 buah batu kali dengan noda darah, 4 batang bambu bernoda darah, serta 2 pasang sandal jepit.
Barang bukti lainnya yakni 1 bungkus kuku diduga tersangka, celana dalam warna merah, celana pendek jins warna hitam, dan kaos warna hitam.
Dikatakan Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Adi Nugraha, RA mengaku sakit hati dengan paman WB yang kerap menghina dirinya sebagai pencuri.
Jadi sasaran utamanya WB. Tetapi karena ID selalu bermain dengan WB, jadi ID turut menjadi korban. ID diketahui masih kerabat RA, jadi dia mau diajak bermain di Sungai Ciloseh, dan dibunuh di sana dengan cara dibacok di leher, paha, jari tangan sebelah kiri secara tidak beraturan.