RANCAH POST – Frikal mungkin tidak akan memperbolehkan penumpangnya naik ke dalam mobilnya di area Bandara Adisutjipto Yogyakarta jika tahu dirinya akan dipermalukan.
Ya, karena dinilai sudah melanggar kesepakatan, Frikal mendapat hukuman yang tidak pantas dan tidak manusiawi oleh sekelompok orang.
Pasca dirinya dipermalukan di muka umum, sopir taksi online berusia 32 tahun itu mengaku trauma dan memutuskan untuk tidak beroperasi sementara waktu.
“Diperlakukan seperti itu hadapan orang banyak ya malu, saya sampai sekarang gak narik lagi. Saya butuh uang, apalagi mau lebaran. Tapi saya trauma,” ujar dia, Senin (19/6/2017).
Adanya kejadian itu membuat Frikal sempat enggan untuk pulang karena malu dan bingung menjelaskan perkara tersebut kepada keluarganya.
Terlebih video manakala dirinya diperlakukan sedemikian rupa menyebar luas. “Saya bingung bagaimana harus menjelaskannya, istri saya juga dikabari oleh saudara. Dia kemarin ada menghubungi saya dan nangis di telepon,” ucapnya.
Frikal pun menjelaskan kepada istrinya jika dirinya dalam kondisi baik, begitu juga dengan mobilnya yang tidak dirusak. Kepada istrinya, Frikal meminta agar insiden itu tidak diceritakan kepada orangtuanya supaya tidak menjadi pikiran.
Insiden sopir taksi online dihukum buka baju di Bandara Adisutjipto Yogyakarta membuat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Raja Kesultanan Jogjakarta angkat bicara.
Menurutnya, hukuman berupa melepas baji itu sebagai tindakan yang tak beradab. “Tidak sepatutnya seperti demikian, masa masyarakat yang beradab berlaku demikian,” kata Sultan, Selasa (20/6/2017).
Bila memang terdapat unsur kriminalitas dalam insiden itu, Sultan dengan tegas mendesak kepolisian agar mengambil tindakan.