RANCAH POST – Minggu (9/4/2017) kemarin mungkin menjadi hari yang menegangkan bagi Risma Oktaviani. Ia bersama dengan anaknya menjadi korban penyanderaan di Angkot.
Risma dan anaknya yang masih balita menjadi korban penyanderaan di angkot dengan pelaku seorang laki-laki yang berusaha mengambil barang berharga miliknya.
Risma dan anaknya tak sendirian, ia naik angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi sekitar pukul 19. 00 WIB bersama dengan dua penumpang perempuan lainnya.
Selang beberapa saat kemudian, pelaku penyanderaan di angkot yang diketahui bernama Hermawan pun naik. Ia naik layaknya penumpang biasa lainnya.
Namun secara tiba-tiba, Hermawan mengeluarkan senjata tajam dan menodongkannya ke leher Risma yang saat itu sedang menggendong anaknya.
Tanpa pikir panjang, Hermawan memaksa meminta perhiasan korban dan meminta supaya angkot segera jalan. Hanya saja, warga yang mengetahui aksi penyanderaan di angkot itu membuat Hermawan tersudut dan membuatnya tak bisa melarikan diri.
Lantaran panik, pelaku penyanderaan di angkot semakin nekat dan menyayatkan senjata tajam ke leher Risma, darah pun mengucur.
Korban penyanderaan di angkot pun terlihat pasrah, ia tak berkutik dan lemas. Pada lehernya, senjata pelaku siap-siap merenggut nyawanya. Beruntung ada Aiptu Sunaryanto, ia pun berusaha bernegosiasi dengan pelaku.
Aiptu Sunaryanto sekuat tenaga melakukan negosiasi, namun pelaku tetap bersikeras. Tak ingin sandera kehilangan nyawa, Aiptu Sunaryanto pun menembakan senjata api yang dibawanya. Hermawan terluka dan Risma berhasil dibebaskan.
Tembakan itu pun mengenai tangan pelaku sebelah kanan. Ia terlihat meringis ketika diseret polisi ke RS Polri Kramatjati, Jaktim.
Adapun Risma dan anak dievakuasi ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi guna menjalani perawatan.
“Korban ditodong pelaku dengan celurit, tapi ada petugas yang kemudian menembaknya,” ujar Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Sapta Maulana.