RANCAH POST – Kaca dan sejumlah perangkat elektronik di sebuah kantor polisi terlihat hancur berserakan. Penyebabnya disebutkan akibat amukan puluhan Suku Anak Dalam (SAD) yang menyerang Mapolsek Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.
Bukan hanya itu saja, Suku Anak Dalam juga dikabarkan merusak mobil milik Kapolsek dan mobil patroli polisi. Penyebabnya diduga lantaran salah satu warga dari suku tersebut ditahan oleh anggota Polsek Nibung.
Lobon (53), warga Nibung menuturkan, sebelum perusakan itu terjadi, warga SAD yang jumlahnya sekitar 50 orang melakukan protes ke PT Lonsum terkait kejelasan lahan seluas 140 hektare. Namun setelah aksi protes berakhir, tanpa jelas penyebabnya, salah seorang warga dari SAD bernama Pen ditahan.
Massa dari Suku Anak Dalam pun lantas mendatangi Mapolsek Nibung dan menghancurkan sejumlah peralatan elektronik yang ada di polsek. Begitu juga dengan kaca, meja, dan pintu yang tak luput dari amukan massa tersebut.
“Betul, sebelumnya massa berdemo di PT Lonsum. Permasalahan menuntut lahan plasma itu telah dilakukan mediasi. Namun sekitar pukul 14.30 WIB, saya menerima laporan bahwa mapolsek menjadi sasaran amuk warga Suku Anak Dalam,” terang Tarmizi, Camat Nibung, Rabu, 18 Januari 2017.
Rupanya massa dari Suku Anak Dalam ini tak hanya merusak Mapolsek Nibung, mereka juga meyandera anggota berpangkat Bintara bernama Gultom yang dibawa ke kebun kelapa sawit. Penyanderaan itu dilakukan untuk menukar salah satu warga SAD yang ditahan polisi.
H Devi Suhartoni, Wakil Bupati Musi Rawas Utara yang tiba di lokasi penyanderaan akhirnya bisa membujuk warga Suku Anak Dalam untuk melepaskan anggota polsek yang disandera dengan menukar Pen yang sebelumnya ditahan. “Kita turun untuk melakukan mediasi dan menyelesaikan permasalahan di lapangan lantaran ada informasi yang menyebutkan mereka mengamuk dan menyandera anggota polisi,” ujar dia.