RANCAH POST – Johan Budi, staf kepresidenan bidang komunikasi mengutarakan bahwa wacana pemindahan ibukota ke Palangkaraya mulai dikaji Bappenas.
“Peluang pemindahan ibukota itu saya dengar mulai dikaji Menteri Bappenas,” ucap Johan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Dibenarkan oleh Johan, Kota Palangkaraya yang berada di Kalimantan Tengah memang sejak lama diwacanakan menjadi lokasi ibukota negara yang baru.
Akan tetapi Johan menegaskan, pemindahan ibukota tersebut memerlukan kajian yang sangat mendalam dan bukan perkara kecil.
Bahkan sebagaimana dikatakannya, semenjak tahun lalu wacana pemindahan itu sudah pernah diwacanakan oleh Presiden Joko Widodo manakala melakukan kunjungan kerja ke daerah tersebut.
“Wacana tersebut muncul tahun kemarin ketika presiden berkunjung ke Palangkaraya,” ucap Johan.
Kendati demikian, wacana pemindahan ibukota lebih kepada menggali gagasan Presiden Soekarno. Selain itu, masyarakat Palangkaraya pun mempunyai keinginan yang sama untuk menjadikan kota yang terletak di garis khatulistiwa itu sebagai ibukota.
“Keinginan masyarakat itu mengacu kepada pernyataan yang pernah dikeluarkan Presiden Soekarno,” ujar dia.
Lantas apa alasan Presiden Soekarno menginginkan ibukota beralih ke kota tersebut?
Menurut Soekarno, lokasi Palangkaraya berada di tengah-tengah Indonesia yang dengan mudah bisa dijangkau semua pulau di Indonesia.
Lokasi kota itu dinilai aman dari letusan gunung berapi dan bencana gempa bumi juga menjadi salah satu alasan pemindahan ibukota itu. Terlebih luasnya yang empat kali lebih besar dari wilayah jakarta yang hanya 661,52 kilometer persegi.