RANCAH POST – Google memang dikenal sebagai salah satu pionir dan berperan penting dalam perkembangan platform bebas lisensi. Atau lebih tepat jika dikatakan sebagai Open-sources, terutama setelah Android mulai booming dan merajai pasar smartphone.
Tak diragukan bahwa tindakan Google inilah yang mendorong perkembangan teknologi khususnya di bidang gadget bisa jadi sepesat dan secepat saat ini. Karena jika saja Android tidak dibuat open-source dahulu, belum tentu kita bisa menikmati berbagai aplikasi keren dan berbagai fitur luar biasa di ponsel.
Kini Google tampaknya ingin kembali membuka pintu baru terhadap perkembangan teknologi. Khususnya untuk platform Android, dengan menggelar sebuah jaringan lintas lisensi.
Singkatnya Google ingin membuat sebuah ekosistem dimana setiap perusahaan teknologi bisa saling berbagi lisensi tanpa harus berurusan dengan meja hijau. Karena diakui atau tidak, lisensi dan hukumlah yang menghambat perkembangan teknologi selama ini.
Google ingin setiap perusahaan yang bergabung dalam jaringan yang dinamainya sebagai “Android Networked Cross-License” mampu bersatu dan menumbuhkan tindakan berbagi demi masa depan dunia teknologi.
Memang perjanjian ini terbatas pada para produsen ponsel Android, namun platform ini adalah yang terbesar di dunia, yang melibatkan ratusan perusahaan smartphone dan gadget, sehingga memiliki prospek yang luar biasa.
Namun tak menutup kemungkinan pula jika kedepannya perusahaan diluar Android, seperti Microsoft misalnya juga turut bergabung dalam program ini.
Samsung dan LG telah menjadi perusahaan pertama yang menandatangani kontrak ini dengan Google pada bulan Januari lalu. Dan sebulan setelahnya, beberapa perusahaan lain seperti HTC, Foxconn, BQ, HMD (Nokia), Coolpad dan Allview juga ikut bergabung.
Selain “Android Networked Cross-License”, komunitas lintas perusahaan ini juga dikenal dengan nama lain, yakni PAX yang merupakan bahasa latin dari ‘Peace’ yang memiliki arti perdamaian.
Saat ini perjanjian tersebut memang baru dipublikasikan lewat postingan di blog Google. Namun diharapkan jika akan ada lebih banyak perusahaan di luar sana yang merespon tindakan Google ini dan bergabung dengan PAX.
Dengan bertambahnya anggota, maka akan bertambah pula jumlah lisensi yang bisa mereka kembangkan. Kemudian aplikasi dan teknologi baru yang lebih maju dan lebih canggih akan lebih cepat tercipta.
Saat ini ada kurang lebih 230.000 lisensi yang beredar diantara anggota komunitas PAX tersebut. Para anggota diizinkan untuk saling berbagi dan memakai atau menggunakan lisensi tersebut secara bebas.
Hal ini diharapkan bisa membawa masa depan yang lebih cerah, baik untuk masa depan teknologi, maupun bagi perusahaan yang menjadi anggota.
Jika dilihat dari sisi bisnis, maka ini juga bisa dikatakan sebagai salah satu strategi Google untuk mengguncang raksasa lain yang dibuat kuat oleh paten. Siapa lagi jika bukan Apple.
Apple yang terbilang pelit dalam membagi ilmunya tentu akan gentar, melihat banyak perusahaan bergabung dan saling berbagi untuk mengembangkan teknologi yang mungkin bisa menaklukan sang pendekar asal Cupertino tersebut.
Sedikit ‘murtad’ mungkin jika mengatakan Apple akan takluk dan ikut bergabung. Namun setidaknya mereka diharapkan bisa memberikan pukulan keras kepada Apple, agar mereka bisa sedikit menurunkan harga produk mereka yang Awis luar biasa.