RANCAH POST – Tantangan skip challenge sempat viral di media sosial. Tantangan itu dilakukan dengan cara menahan napas sembari dada ditekan untuk mendapatkan efek pingsan.
Meski tantangan itu kini sudah melewati masa kejayaannya, sepertinya ada tantangan baru yang kembali menjadi tren di kalangan remaja.
Ya, tantangan itu bernama eraser challenge. Meski sepertinya belum familiar di telinga remaja tanah air, tantangan itu dikabarkan tengah digandrungi di AS.
Seseorang yang akan mengikuti eraser challenge diharuskan menulis beberapa huruf di tangan, kemudian dihapus dengan penghapus sekencang-kencangnya. Alhasil dengan melakukan tantangan itu, kulit pun terluka bahkan bisa sampai berdarah.
Eraser Challenge itu sendiri menjadi kekhawatiran salah satu sekolah di AS, East Iredell Middle School North Carolina yang mengunggah sejumlah foto anak didiknya yang melakukan tantangan tersebut.
Dikatakan dr. Joelle Simpson dokter trauma dan pengobatan darurat Children’s National Health System, eraser challenge bisa menyebabkan resiko infeksi kulit.
“Kulit adalah organ tubuh terbesar dan mempunyai komponen penting bagi kekebalan tubuh. Jika dilukai, penghalang kuman akan hilang dan bisa menyebabkan infeksi,” kata di, dilansir Time.
Tanggapan juga disampaikan Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, ia mengatakan tantangan tersebut merupakan permainan yang berbahaya dan tidak mendidik.
Kita menganalisis mulai dari skip challenge dan yang terbaru ini (eraser challenge) murni mengandung kekerasan.
Kita nilai permainan itu bukanlah permainan yang kreatif untuk membangun karakter anak. Permainan itu mengedepankan kekerasan.