RANCAH POST – Ustadz Khalid Basalamah mau tidak mau menghentikan ceramahnya setelah ratusan massa dari Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Cabang Sidoarjo meminta pengajian dihentikan.
“Kami minta supaya pengajian ini dibatalkan lantaran isi dari cermah kerap menjelekkan organisasi Islam lainnya dan provokatif,” terang Rizza Ali Faizin Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cabang Sidoarjo, di lokasi pengajian Masjid Shalahuddin, Perumahan Puri Suya Jaya, Gedangan, Sidoarjo.
Dikatakan Rizza, baik Ansor maupun Banser sama sekali tidak membenci pengajian. Hanya saja mereka tidak sependapat dengan ceramah Khalid Basalamah yang materi pengajiannya sering mengadu domba dan saling membenci antar umat beragama.
“Kami tidak benci, kami hanya tidak sependapat dengan isi pengajian yang sering mengadu domba atau saling membenci. Kami sebelumnya sudah melayangkan surat resmi penolakan, tapi kenapa masih dilaksanakan,” kata dia.
Adapun sebagaimana dikutip dari laman nu.or.id, GP Ansor sama sekali tidak mempermasalahkan pengajian Khalid Basalamah. Tapi, adanya materi mengkafirkan orang lain tanpa proses tabayun (klarifikasi), itu yang disesalkan.
“Yang kami sayangkan adalah penyampaian dan materinya itu cenderung mendiskreditkan aliran tertentu. Di NU dan Ansor itu selalu terbiasa klarifikasi atau tabayun. Sedangkan Khalid Basalamah itu menyatakan ini kafir, haram dan lain sebagainya. Bahkan untuk pemanggilan Sayyidina untuk Nabi Muhammad juga tidak diperbolehkan olehnya.”
Sebelumnya, dalam sebuah rekaman video yang beredar, terlihat sejumlah massa dari Gerakan Pemuda Ansor melakukan demo di depan Masjid Shalahudin perumahan Puri Surya Jaya Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (04/03/2017).
Aksi demo yang nyaris ricuh itu berisikan tuntutan supaya Ustadz Khalid Basalamah turun dari podium menghentikan ceramahnya. Menyikapi hal itu, negosiasi pun dilakukan pihak-pihak terkait.