RANCAH POST – Kematian perempuan muda asal Kota Noida tengah diselidiki oleh Kepolisian Uttar Pradesh India. Pasalnya, kematian dara manis bernama Rachna Sisodia terjadi karena dikremasi dalam kondisi masih hidup.
Rachna, mahasiwi berusia 23 tahun itu dinyatakan telah meninggal dunia oleh Dokter Rumah Sakit Sharda, Minggu (26/2/2017) silam. Penyebab kematiannya adalah infeksi paru-paru.
Dari cataan pihak rumah sakit, jenazah Rachna Sisodia kemudian diserahkan kepada Davesh Chaudary (23), suaminya, sehari setelah dinyatakan meninggal dunia. Davesh sendiri kemudian membawa jenazah Rachna ke Aligarh untuk dikremasi.
Hanya saja, saudara laki-laki Rachna curiga dengan kematian saudara perempuannya itu. Dia pun lantas menghubungi kepolisian Aligarh yang kemudian mendatangi tempat Rachna Sisodia dikremasi.
Ketika polisi tiba di lokasi kremasi, sebagaimana dilansir Tribun Jogja, tubuh Rachna Sisodia sudah terbakar sekitar 70 persen. Polisi pun kemudian mengirimkan jenazah korban ke rumah sakit guna proses autopsi.
Berdasarkan autopsi tim dokter, Rachna dalam kondisi masih bernyawa ketika tubuhnya diletakkan di tumpukan kayu untuk dikremasi. “Kematian korban akibat syok karena dibakar dalam keadaan masih hidup,” terang Rajesh Pandey, Kepala Polisi Aligarh.
Dalam tubuh Rachna, dokter yang melakukan autopsi juga mendapati adanya abu dalam saluran pernapasan. Kuat dugaan Rachna memang masih hidup ketika kremasi dilakukan. “Abu itu masuk melalui tarikan napas dan ini terjadi ketika seseorang dibakar ketika dirinya masih hidup,” kata dia.
Paman korban, kemudian melayangkan gugatan kepada suami korban dan 10 kerabatnya dengan tuduhan menculik dan memperkosa Rachna Sisodia. Kailash Singh, paman korban, Rachna sudah menghilang sejak Desember tahun lalu. Akan tetapi, Davesh dan kesepuluh kerabatnya kini melarikan diri dan dalam pencarian polisi.
“Kami sudah berusaha mencarinya ke semua tempat. Kami kemudian mengetahui jika ia tinggal dengan Davesh, kami mendatangi desanya, tapi kami tidak berhasil menemukannya,” ujar Singh.