RANCAH POST – Di Gedung Putih, nama Rumana Ahmed sudah tak asing lagi. Sejak tahun 2011, dia sudah bekerja di sana. Bahkan semasa Presiden Obama, Rumana dipromosikan bekerja di Dewan Keamanan Nasional. Sejak saat itu, Rumana menjadi bagian dari tim penasihat Obama berkenaan dengan isu Muslim Amerika.
“Saya satu-satunya perempuan Muslim yang mengenakan hijab saat itu. Pemerintahan Obama membuat saya merasa bahwa saya diterima di Gedung Putih,” kata Rumana Ahmed, sebagaimana dilansir The Atlantic, Kamis, 23 Februari, 2017.
Hanya saja setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, semuanya berubah. Itulah yang dirasakan Rumana Ahmed. “23 Januari saya berjalan menuju gedung Eisenhower dan saya bertemu dengan staf baru. Tatapan mereka dingin dan terkejut dengan kehadiran saya,” ucap Rumana.
Rumana Ahmed sendiri memutuskan untuk tetap bertahan di Gedung Putih ketika Trump mengeluarkan larangan kebijakan imigrasi bagi tujuh negara Muslim. “Saya tahu bahwa saya tidak bisa tetap berada di Gedung Putih di mana pemerintahnya melihat saya bukan sebagai warga negara, tetapi sebagai ancaman,” lanjut dia.
Namun akhirnya Rumana Ahmed tidak tahan lagi dengan kondisi Gedung Putih pasca dilantiknya Donald Trump. Ia hanya bertahan selama 8 hari hingga pada akhirnya pergi meninggalkan Gedung Putih. “Banyak di antara teman saya yang bekerja di sana juga telah pergi lebih dulu,” kata dia.
Sebelumnya, anak pasangan Gaithersburg dan Maryland yang berasal dari Bangladesh ini tak pernah berpikir akan bekerja di pemerintahan apalagi bisa berkarir di Gedung Putih. Namun jalan hidupnya berubah pada tahun 2008 dengan hadirnya sosok Barrack Obama yang dinilainya membawa harapan dan perubahan baru.
Rumana Ahmed pun akhirnya memutuskan untuk menjadi pekerja sosial di kantor pelayanan publik di bawah kepemimpinan Valerie Jarret, perempuan kepercayaan Barrack Obama, yang kemudian mengantarkannya bekerja sebagai salah satu staf kantor kepresidenan dan bekerja menangani surat menyurat pada tahun 2009. Rumana Ahmed yang tergabung dalam sebuah program ‘Champions of Change ini pun menghantarkan dirinya sebagai penghubung Gedung Putih dan masyarakat Muslim Amerika.