RANCAH POST – Nama Hong Cin memang mendadakm tenar dan menjadi perbincangan belakangan ini. Penyebabnya adalah beredarnya sebuah video yang menampilkan seorang polwan yang meminta maaf dan siap diberi sanksi karena tidak menggunakan kata ‘ibu’ untuk memanggil nama Hong Cin.
Lantas siapakah sosok perempuan bernama Hong Cin yang diduga sebagai warga keturunan tersebut? Dari informasi yang berhasil dihimpun, Hong Cin merupakan seorang anggota polisi berpangkat bripda yang bertugas di Direktorat Sabhara Polda Sumbar. Anak keempat dari empat bersaudara ini mempunyai ayah bernama Bachtiar HS dan ibu benrma Halwani.
Bripda Hong Cin menjelaskan, namanya berasal dari kata Hongkong dan Cina. Nama itu diberikan ayahnya bertepatan dengan kembalinya Hongkong ke Cina usai dijajah Inggris. Bripda Hongcin sendiri lahir pada 1 Juli 1997 di Jorong Koto Tengah Nagarai Sikabau Kec. Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat. “Nama itu berikan bertepatan dengan kembalinya Hongkong ke Cina,” kata Bripda Hongcin.
Ia pun kemudian menanggapi video yang beredar di media sosial. Menurutnya, siswi bintara itu mendapat teguran karena tidak memperlihatkan hirarki di institusi Polri. “Yang bersangkutan tidak ada hirarki. Di institusi kepolisian itu harus memegang teguh hirarki antara junior dengan senior, yang bersangkutan sudah mendapat teguran dan sudah menyampaikan permohonan maafnya,” tandas dia.
Sebelumnya, Anton T Digdoyo yang merupakan seorang mantan petinggi Kepolisian Republik Indonesia meluruskan informasi yang menyebutkan bahwa seorang polwan dimarahi dan terlihat tak berdaya ketika dimarahi warga keturunan karena salah menyebut nama Hong Cin.
“Saya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pimpinan kepolisian. Hasilnya, postingan itu merupakan berita bohong,” ujar Anton, Jum’at, 25 Februari 2017.
Dipaparkan Anton, video tersebut berisikan video seorang Bintara Siswa Sepolwan angkatan 45 tahun ajaran 2016/2017 yang sedang menjalani masa pendidikan. Bintara siswa itu mendapat teguran karena memanggil polwan senior bernama Hong Cin dengan kata ‘aku dan kamu’ tanpa memakai kata ibu selazimnya antara junior dan senior di kalangan TNI maupun Polri.