RANCAH POST – Dengan tampilan gambar kura-kura pada situsnya, Seword.com menyakikan sejumlah konten mulai dari politik, ekonomi, motivasi, pendidikan, humor, techno, cerpen, dan sejumlah konten lainnya.
Hanya saja situs yang sering dibagikan ke laman media sosial oleh pengikutnya itu kini tengah dirundung kasus dugaan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik. Bahkan oleh LBH Perindo, Sewrod.com dipolisikan.
Alifurrahman S Asyari, pemilik situs Seword.com yang dituding sebagai situs abal-abal itu dilaporkan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perindo Ricky Margono. LBH Perindo melaporkan nama itu ke Polda Metro Jaya sebagai pelaku penyebaran berita bohong sekaligus pencemaran nama baik. Alifurrahman yang disinyalir sebagai pendukung Ahok ini diduga menyebarkan fitnah dengan terstruktur dan masif (serentak).
Tudingan sebagai media abal-abal yang disematkan pada laman Seword.com itu pun lantaran alamat redaksi dan kantor situs itu tak jelas asal-usulnya. Diduga situs ini merupakan situs milik pribadi karena hanya ada satu nama dan kontak atas nama Alifurrahman saja.
Dalam keterangannya, Seword.com itu merupakan situs opini yang mempekerjakan sejumlah penulis lepas. Penulis tersebut dibayar sesuai dengan jumlah pembaca dari artikel yang mereka tulis.
Seword.com adalah website opini terpercaya dan terbuka untuk umum. Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@seword.com, jika layak nantinya akan diberi akses sebagi penulis seword. Admin akan mereview setiap karya yang masuk sebelum layak ditayangkan.
Ada kompensasi Rp 3 perhits/view dan dibayarkan setiap bulannya. Misal anda menulis 10 artikel dengan hits/view 11.212 perartikel maka anda berhak mendapat Rp 336.360,-
Seword.com sendiri disebutkan melakukan fitnah kepada Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui sebuah artikel yang diberi judul ‘Bukti Anies Jatuh Dalam Kubangan Setan’. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Perindo ditunjuk Anies ketika menjadi menteri untuk menyalurkan KIP (Kartu Indonesia Pintar). Hanya saja sebagaimana penulusuran Rancah Post, artikel tersebut kini sudah tidak ditemukan di situs tersebut.